Pilkada Tangsel: Gagasan Di Bawah Relasi Kekuasaan

Pilkada Tangsel 2020

Tangsel | Babak Baru Pilkada Kota Tangsel Akan dimulai pekan ini, setidaknya ada tiga pasangan calon yang sudah dapat dipastikan akan berlaga pada Pilkada Tangsel 2020 untuk menggantikan Airin. Berdasarkan jadwal KPU Pembukaan pendaftaran Paslon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel akan dilaksanakan pada 4-6 September 2020.

Tangsel menjadi Kota yang menarik untuk disoroti pada pilkada 2020 ini, pasalnya, beberapa kerabat politikus ternama di Negeri ini ikut berlaga pada Pilkada Kota Tangsel, tak tanggung-tanggung anak Wapres RI Ma’ruf Amin yaitu Siti Nur Azizah berpasangan dengan Ruhamaben dan keponakan Menhan RI Prabowo Subianto yaitu Rahayu Saraswati mendampingi Muhamad juga ikut menjadi bagian kontestasi di Tangsel, entah apa yang menarik dari Kota Tangsel ini.

Ketiga Paslon mempunya latar belakang kekuatan politik yang panjang, misalnya Benyamin-Pilar yang diusung oleh partai Golkar dimana Benyamin sendiri saat ini adalah Wakil Walikota dari Airin Rachmy Diani istri Tubagus Chairi Wardana adik Atut, sementara Pilar adalah keponakan Atut Mantan Gubernur Banten yang terjerat kasus korupsi.

Masyarakat saat ini sudah pasti menggantungkan harapannya kepada tiga Paslon ini, sebab ketiganya ini lah yang hari ini dinyatakan didukung oleh partai yang memiliki kursi pada DPRD Kota Tangsel, sementara yang menempuh jalur independen satu-satunya yakni Suhendar pun tak mencukupi jumlah KTP yang disyaratkan.

Sepanjang pengamatan kami, tak satupun diantara ketiga calon ini yang memunculkan dan mengedepankan Gagasannya, gambar paslon dimana-mana, tulisan tentang paslon dimana-mana, namun kebanyakan, lebih pada mengangkat latar belakang dan relasi kekuasaan mereka masing-masing. Padahal, sejatinya pemimpin yang baik adalah yang mempunyai gagasan dan menjalankan gagasannya.

Tangerang Selatan punya sejarah yang buruk tentang tata kelola pemerintahan, dimana Kota Tangsel sempat menjadi Kota bancakan kekuatan politik dan kemudian terjadi korupsi besar-besaran yang melibatkan banyak pihak.

Sejarah ini mestinya menjadi sebuah cerminan dalam menyusun gagasan para calon, apa lagi berdasarkan beberapa survey yang sempat dipublikasi oleh beberapa lembaga survey, masyarakat Tangsel mayoritas membutuhkan pemimpin yang komitmen terhadap pemberantasan korupsi, namun hingga saat ini tak satupun dari ketiga Paslon yang diusung oleh partai ini pernah melontarkan gagasan Antikorupsinya, jika gagasannya saja tidak dimiliki, maka tidak mungkin sampai pada komitmen pemberantasan korupsi.

Hal tersebut tentu sangat diharapkan oleh masyarakat, setidaknya Kota Tangsel yang dikelola oleh mayoritas pengembang ini bisa lebih baik cara pengelolaan kotanya dibandingkan pengembang yang ada, terlebih APBD yang hampir memcapai 4T, mestinya pengelolaannya jauh lebih baik.

Oleh karenanya, kami berharap kedepan para paslon ini mengedepankan gagasan dari pada relasi kekuasaan, dan masyarakat berharap diantara para bakal calon ini memiliki komitmen pemberantasan korupsi dan tata kelola pemerintahan yang baik. Apa lagi mayoritas pemilih di Kota Tangsel adalah Pemilih yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik dan ekonomi menengah keatas. Tentu gagasan akan sangat berpengaruh terhadap partisipasi pemilih nantinya.

Opini oleh : Aco Ardiansyah A.P

(Koordinator TRUTH)