ABK Asal Bogor Kirim Pesan Kepada Ibu Mendapat Siksaan Di Kapal Ikan China

ABK Asal Bogor Kirim Pesan Kepada Ibu

ATMnews.id, Kabupaten Bogor – Kembali terjadi penyiksaan terhadap Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal berbendera China setelah viral seorang ibu bernama Ratna Sari (46) bercerita setelah mendapat kabar dari anaknya Tedy Aris Setiawan (23) warga Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, yang bekerja di kapal ikan China FV. Lurong Yuan Yu.

“Saya ingin menyampaikan, ingin meminta bantuan kepada rekan-rekan instansi dalam atau luar negeri, bahwa anak seya pertama bekerja dari awal hingga saat ini mendapatkan kekerasan, mendapat siksaan terus dari ABK Cina,” kata Ratna dalam vidio yang diunggah @undercover.id Sabtu (13/6/2020).

Ia menceritakan anaknya yang berangkat dari rumah sejak 20 November 2019 bersama tiga rekannya dari Indonesia bekerja sehari hingga 20 jam dan tidak ada jaminan menu makanan yang sehat minum pun dari air keran.

“Anak saya bekerja terus dari pagi sampai malam, sementara yang bangsa Cina itu (ABK Cina) hanya santai-santai saja tidak ada pekerjaan cape seperti yang dirasakan anak saya,” Ujar Ratna

“Sampai disiksa dimasukan kedalam freezer selama dua jam, rambut yang tadinya item sampai beku, bulu mata pun sampai beku. Disiksa terus sama ABK Cina,” lanjutnya.

Ratna juga kerap menanyakan kabar anaknya kepada PT. Rafa Samudera Bahari yang menyalurkan anaknya bekerja, tetapi pihak kantor selalu mengatakan anaknya baik-baik saja.

“Selalu nanya sama pihak ini, PT ini yang penyalur anak saya bekerja ini, saya selalu menanyakan bagaimana kabar anak saya. Tapi pihak kantor selalu bilang baik-baik saja,” katanya.

Namun Ratna mengetahui anaknya tidak dalam keadaan baik setelah mendapat kabar video call dari Teddy anaknya pada Senin 8 Juni 2020 ketika kapalnya sedang sandar untuk isi bahan bakar di Singapura.

“Saya tau anak saya tidak baik karena malam Minggu, Senin kemarin, anak saya sedang isi bahan bakar di Singapura, dia telepon saya dia menceritakan dari pertama dia bekerja sampai saat ini dia mengalami siksaan yang luar biasa,” ungkapnya.

“Saya enggak enak sebagai orang tua anak saya diperlakukan seperti binatang, sampai dia vc pun selalu nangis terus karena saking menderitanya saking udah sakitnya,” sambungnya.

Ratna berharap adanya bantuan agar anaknya untuk segera dipulangkan secepatnya

“Saya mohon bantuanya, agar anak saya secepatnya dipulangkan. Kalau pun anak saya sedang sakit sekali pun tetap disuruh bekerja sama mandornya sama ABK Cina-nya atau pun sama kaptennya,” tukasnya. (Aip)