KKP Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Sistem Penerbitan HAC Berbasis Digital

KKP Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Sistem Penerbitan HAC

ATMnews.id, Kota Tangerang – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menyiapkan menyiapkan sistem penerbitan Kartu kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card HAC berbasis digital atau e-HAC.

Diketahui, HAC merupakan salah satu dokumen yang wajib dimiliki oleh calon penumpang penerbangan rute domestik. Penerbitan online itu nantinya guna memangkas waktu antrean saat proses pengisian HAC dan verifikasi dokumen kesehatan.

Kepala KKP Kelas I Bandara Soetta, Dr Anas Ma’ruf mengatakan, sistem penerbitan e-HAC nantinya bakal terintegrasi dengan sistem pemeriksaan dokumen perjalanan dan dokumen kesehatan secara online yang saat ini dalam proses simulasi.

“Kita sudah punya sistem penerbitan elektronik health alert card (HAC) jadi nanti terintegrasi dengan yang dikembangkan oleh Angkasa Pura II. Prinsipnya kita bersama-sama saling mendukung,” kata Anas, Rabu (3/6/2020).

Anas menjelaskan, setelah sistem digitalasasi ini diterapkan, maka tidak ada lagi clearance atau penerbitan HAC manual. Sehingga, tidak ada lagi antrean calon penumpang yang berpotensi panjang.

“Hal ini tentunya untuk memudahkan calon penumpang. Namun, tetap kita awasi dengan ketat. Sistem ini nantinya akan dijalankan bersama-sama,” ujar Anas.

“Prosedurnya nanti kita akan menyesuaikan dengan sistem yang ada. Prinsipnya kan dari sistem yang sudah ada sekarang mau didigitalisasi. Sistem penerbitan eletronik HAC yang terintegrasi,” sambungnya.

Anas mengatakan, pihaknya juga tengah menunggu panduan era new normal dari Kementerian Perhubungan dan mendukung langkah Angkasa Pura II dalam menerapkan sistem digitalisasi pre clearance dokumen.

“Kita juga sambil menunggu panduan new normal dari Kemenhub. Pada prinsipnya apa yang dibuat oleh Angkasa Pura II kita dukung dan bersama-sama sebagai tim,” kata Anas.

Ia mengimbau, kepada calon penumpang agar melampirkan dokumen yang resmi dan masih berlaku sesuai dengan ketentuan. Karena, seluruh dokumen yang dilaporkan nantinya diverifikasi dan diawasi dengan ketat.

“Terkait dengan keabsahan dokumen yang dilaporkan atau ada kecurigaan terhadap dokumen yang diunggah oleh calon penumpang kita bisa konfirmasi ke pihak yang menerbitkan dokumen baik dokumen kesehatan maupun dokumen perjalanan,” jelas Anas.

Menurut Anas, dengan adanya digitalisasi tersebut tidak hanya memudahkan calon penumpang namun juga memudahkan petugas dalam melakukan pengawasan. Saat ini sedang dilakukan simulasi-simulasi untuk penerapannya.

“Artinya, setiap calon penumpang yang dokumen kesehatan dan dokumen perjalanannya lengkap atau clearance, mereka dapat langsung menuju konter check-in tanpa harus mengantre dalam pemeriksaan dokumen,” tutur Anas.

Terpisah, Executive General Manager Bandara Soetta PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan, salah satu solusi untuk memaksimalkan pengawasan calon penumpang dan penerapan physical distancing adalah digitalisasi.

“Solusinya adalah dengan teknologi seperti digitalisasi. Seperti apa yang kemarin sudah kita coba dan insha Allah sedikit lagi akan dapat dijalankan,” kata Agus.

Agus menambahkan, dari hasil simulasi beberapa hari yang telah dilakukan jauh lebih cepat dan lebih berjalan maksimal. Saat ini Angkasa Pura II masih melakukan simulasi.

“Karena sistem memang tidak langsung bisa sempurna. Hal ini masih berproses, rekan-rekan KKP juga akan dilibatkan dalam proses ini,” pungkas Agus. (hisyam)