Efek KPK Berangus Dinasti Banten, Pengamat: Konstelasi Politik Pilkada Tangsel Berubah

Efek KPK Berangus Dinasti Banten

ATMnews.id, Tangsel – Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat Tubagus Chaeri Wardhana (TCW) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diprediksi bakal merubah konstelasi politik Pilkada Kota Tangsel 2020.

Menurut Miftahul Adib pengamat kebijakan publik asal Universitas Syekh Yusuf (Unis) Tangerang, masuknya TCW alias Wawan dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan (Alkes) dan TPPU di KPK memang banyak disorot banyak pihak.

Karena sejatinya banyak orang yang sudah tahu juga kalau Wawan merupakan bagian dari Dinasti di Banten. Sebab, salah satunya lantaran Wawan sebagai orang yang mengatur strategi jalannya Dinasti.

“Banyak (orang, red) tahu soal eksistensi Wawan dalam Dinasti di Banten,” ucap Adib yang juga tergabung di Kopi Politik Syndicate saat dihubungi ATMNews.id, Senin (4/11/2019).

Namun efek secara kekuatan politik ini akan berpengaruh terhadap eksistensi Dinasti di Banten termasuk juga di Kota Tangsel. Meskipun pasca Airin Rachmi Diany selesai massa periodenya sebagai Walikota Tangsel, tetapi Oligarki yang dibangun tidak akan ditinggalkan begitu saja.

Pasti akan ada penerusnya dengan memunculkan nama lain tetapi tetap masih dalam satu Dinasti. Kalau Wawan sebagai pengatur strategi, lantas dia sekarang sedang berurusan dengan KPK maka akan mengganggu konstelasi kekuatan Dinasti dalam kancah Pilkada serentak di Banten yang juga ada di Tangsel.

“Wawan akan terkonsentrasi pada kasusnya. Bisa saja tidak fokus untuk pemenangan yang diusung dari Dinasti. Meskipun ada orang lain tetapi leadernya kan tetap Wawan. Jejaring oligarki biasanya sudah masuk pada kekuatan politik dan ekonomi. Dan itu terjadi di Banten, ya Tangsel juga yah, karena Tangsel kan seksi,” ungkap Adib.

Calon yang akan maju sepertinya akan memanfaatkan momen ini. Artinya kalau dimanfaatkan akan menjadi kompetisi yang bagus. Para calon, mungkin ada tambahan spirit setelah Airin tidak bisa mencalonkan lagi dengan mengusung kampanye bersih-bersih lantaran kasus dugaan korupsi yang menjerat Wawan. (red)