Lima WNI Diculik Abu Sayyaf

Kemenlu Larang Nelayan Melaut di Perairan Sabah

ATMNews.id, Jakarta- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengonfirmasi lima nelayan Indonesia yang hilang di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia diculik kelompok militan Abu Sayyaf.

Aksi penculikan ini berlangsung empat bulan kurang setelah penyanderaan terakhir terjadi pada September lalu. Kelima nelayan itu juga diculik tiga hari setelah angkatan bersenjata Filipina membebaskan WNI terakhir yang ditawan Abu Sayyaf.

Demi mencegah kasus penculikan yang berulang, Indonesia mengimbau seluruh WNI yang bekerja di kapal-kapal ikan Malaysia untuk tidak melaut di perairan sekitar Sabah sementara waktu.

“Untuk mencegah terulangnya kasus penculikan, Pemerintah RI melalui Perwakilan RI di Kota Kinabalu dan Tawau mengimbau awak kapal WNI untuk tidak melaut karena situasi keamanan di perairan Sabah yang belum terjamin,” kata Kemenlu, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (21/1/2020).

Selain itu, Kemlu turut meminta WNI untuk tidak berangkat bekerja ke Malaysia sebagai anak buah kapal yang beroperasi di perairan Sabah.

Kemenlu juga mengimbau kepada calon tenaga kerja Indonesia untuk berangkat ke luar negeri sesuai prosedur dan dengan dokumen resmi yang lengkap.

Penculikan kelima WNI oleh Abu Sayyaf didapat pemerintah setelah mendeteksi kapal kelompok bersenjata itu kembali masuk ke perairan Sabah pada 17 Januari lalu.

Kapal dengan nomor registrasi SSK 00543/F itu terlihat masuk kembali ke perairan Tambisan, Lahad Datu, dari arah perairan Filipina sekitar pukul 20.20 waktu setempat.

Di dalam kapal terdapat 3 awak kapal WNI yang dilepaskan penculik dan mengkonfirmasi 5 awak kapal WNI lainnya dibawa kelompok penculik.

Media lokal Malaysia melaporkan kelima WNI yang disandera itu bernama Arsyad Dahlan (41), La Baa (32), Riswanto Hayono (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29) yang bekerja pada perusahaan perikanan berbasis di Sandakan, Malaysia.

Indonesia sangat menyesalkan kasus penculikan nelayan Indonesia yang bekerja di kapal Malaysia terus berulang. Saat ini pemerintah Indonesia tengah berkoordinasi dengan Filipina untuk berupaya membebaskan kelima anak buah kapal WNI yang diculik. (Red)

 

Via Editor
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...