Jumlah Korban ‘Predator Seksual’ Bakal Terus Bertambah
Penyelidikan Kasus Reynhard Sinaga Berlanjut
ATMnews.id, London – Kepolisian Manchester Inggris terus menyelidiki kasus Reynhard Sinaga. Kepolisian setempat menyebutkan jumlah korban bakal terus bertambah.
Reynhard telah divonis penjara seumur hidup dengan minuman hukuman selama 30 tahun karena terbukti dalam 159 dakwaan kekerasan seksual, termasuk 136 kali pemerkosaan.
Dia menjebak sedikitnya 48 pria di klub malam di Manchester dan diajak ke apartemennya serta diberi minuman bius.
Polisi Manchester menyediakan “ruang insiden” untuk dijadikan tempat bagi korban kekerasan seksual yang dilakukan Reynhard. Ternyata, hal itu mendapatkan respons yang positif.
“Untuk alasan operasional, kita tidak bisa memberikan berapa banyak korban atau telepon yang masuk ke ruang insiden atau informasi yang dilaporkan secara online saat ini,” demikian keterangan juru bicara Kepolisian Manchester melansir BBC, Kamis (9/1/2020).
Namun demikian, dia menegaskan polisi menyatakan laporan terbaru masih berkaitan dan menjadi korban dari Reynhard Sinaga.
Sebelumnya, polisi telah memiliki bukti bahwa Sinaga memperkosa sedikitnya 190 korban, tetapi sebagian besar tidak mau diidentifikasi. Polisi tidak mampu mengidentifikasi 70 korban lain, tetapi mereka meminta orang yang merasa menjadi korban kekejaman Reynhard agar segera melapor.
Terlebih, Reynhard mengaku telah melakukan kejahatan dalam rentang waktu yang panjang pada Januari 2015 hingga Juni 2017. Namun, polisi justru menyakini Reynhard telah melaksanakan aksi kejinya beberapa tahun terakhir sebelum ditangkap.
Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin (6/1/2020) kemarin menggambarkan Reynhard sebagai ‘Predator Seksual’ yang tidak menunjukkan penyesalan.
Hakim memutuskan Reynhard harus menjalani minimal 30 tahun masa hukumannya sebelum boleh mengajukan pengampunan. Sejak awal persidangan, Reynhard selalu mengatakan hubungan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Reynhard dikabarkan menunggu para pria yang meninggalkan klub-klub malam sebelum mengajak mereka ke flatnya dengan tawaran minum. Dia lantas membius para korban sebelum menyerang mereka yang dalam kondisi tidak sadar.
Semua aksinya difilmkan melalui dua telpon genggam. Para korban menyatakan tidak ingat apa yang terjadi di apartemen Reynhard ketika terbangun keesokan harinya. (Red)