Inggris Ujicoba Obat Malaria untuk Pasien Covid-19

Hidroksiklorokuin

ATMnews.id, Jakarta-Inggris Mulai Uji Coba Hidroksiklorokuin Untuk Obati Pasien Covid-19. Uji coba untuk membuktikan apakah obat malaria klorokuin dan hidroksiklorokuin berfungsi mencegah dan mengobati Covid-19.

Penelitian bernama COPCOV itu akan melibatkan lebih dari 40.000 tenaga medis yang bertugas di garda depan penanganan wabah yang berkontak dekat dengan pasien Covid-19, di Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.

Uji coba yang dipimpin Universitas Oxford itu dilakukan dengan bantuan dari Unit Penelitian Obat-obatan Tropis Mahidol Oxford (MORU) di Bangkok itu akan terbuka bagi peserta dari Inggris mulai Kamis, dijalankan beberapa rumah sakit di Brighton dan Oxford.

“Kami sungguh tidak tahu apakah chloroquine atau hydroxychloroquine bisa bermanfaat atau justru berbahaya untuk melawan COVID-19,” kata salah satu ketua tim penelitian Profesor Nicholas White dari Universitas Oxford, dikutip Suara.com, Jumat, (22/5/2020).

Dia menambahkan, cara terbaik untuk mengetahui apakah obat itu efektif mencegah Covid-19 adalah dengan melakukan uji coba secara acak.

Nick Cammack, pemimpin percepatan pengobatan Covid-19 di Wellcome Trust—lembaga riset yang membantu mendanai uji coba itu—menyatakan hal serupa.
“Jika, dan hanya jika, obat-obatan itu efektif, maka bisa ditingkatkan (produksinya) dan disalurkan ke seluruh dunia secepatnya,” ujarnya.

Di Inggris, negara Eropa lain dan Afrika, para peserta akan diminta mengonsumsi hydroxychloroquine atau plasebo selama tiga bulan. Sementara peserta di Asia akan mendapat klorokuin atau plasebo.

Sejumlah 25 lokasi uji coba rencananya akan dibuka di Inggris hingga akhir Juni, menurut keterangan MORU, dengan rencana pendirian lokasi berikutnya di Thailand dan negara Asia Tenggara lain, Italia, Portugal, Afrika, dan Amerika Selatan. Hasilnya diharapkan bisa diketahui akhir tahun ini.

Permintaan pasar untuk obat hidroksiklorpkuin melonjak setelah Presiden AS Donald Trump mempromosikan penggunaan obat itu pada awal April, kendati sejumlah ahli justru tidak menyarankan demikian.

Otoritas AS telah mengizinkan penggunaan darurat hidroksiklorokuin untuk pasien Covid-19, namun Badan Obat dan Makanan memperingatkan penggunaannya pada pasien di luar rumah sakit bisa memunculkan risiko gangguan detak jantung yang serius. (Rizki)

Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...