Pemkot Tangsel Kurang Perhatikan Home Schooling
Ribuan Anak di Tangsel Belajar Home Schooling
ATMnews.id, Tangsel- Pembina Komunitas Solidaritas Pendidikan Tangerang Selatan (KSPTS) Kokok Herdhianto mengaku kegiatan belajar di rumah atau home schooling belum mendapatkan perhatian dari pemkot setempat.
Sementara jumlah anak yang menempuh pendidikan melalui home schooling di Kota Tangsel mencapai 2.900 siswa.
“Ini tentu jumlah yang cukup besar. Rasanya Pemkot harus memberikan perhatian kepada anak dan orangtua,” kata Kokok Diskusi Publik bertema Menyikapi Masa Depan Home Schooling di Serpong, Tangsel, Minggu, (23/2/2020).
Menurutnya, perhatian itu dapat diberikan dengan contoh mempermudah proses mengikuti ujian nasional lewat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), sosialisasi dan forum diskusi bagi orangtua yang memilih home schooling untuk anaknya.
“Pemkot juga perlu melakukan sosialisasi bersama pakar dan organisasi Home Schooling bahwa banyak metode bisa dipilih. Dan metode tersebut tidak dimonopoli oleh kalangan menengah atas. Kalangan menengah dan bawah pun bisa melakukan dengan pendampingan metode yang tepat,” ujar Kokok.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Taryono membantah jika Pemkot Tangsel belum memperhatikan sekolah rumah. Kegiatan belajar pada home schooling juga sudah sejalan dengan program pendidikan pemerintah pusat.
“Karena juga sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, bahwa ada tiga jalur pendidikan, yaitu formal, non formal dan informal. Kalau Home Schooling itu masuk informal,” paparnya.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan mengadakan pertemuan guna mendata, berapa data sebenarnya siswa yang saat ini belajar dengan sistem home schooling tersebut.
“Besok kita ketemu. Kita ingin mengetahui datanya seperti apa, berapa data Home Schoolernya, gurunya berapa, dan lainnya,” tutupnya. (Ari)