Eksploitasi ABK WNI di Kapal China, GP Ansor: Tindakan Biadab
Jenazah Dibuang ke Laut
ATMnews.id, Jakarta – Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor angkat bicara perihal dugaan eksploitasi anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal China.
Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kasus itu sebagai bentuk perbudakan modern. Dia juga menyebut kejadian yang menimpa WNI itu sebagai tindakan yang biadab.
“Hal ini tampak jelas dari cara perusahaan menangani ABK yang sedang sakit hingga penguburannya yang tidak manusiawi dengan cara melarung ke laut. Ini tindakan biadab, sebab itu kami mengutuk keras,” kata dia dalam keterangan resminya, Senin (7/5).
GP Ansor menuntut perusahaan yang mempekerjakan ABK asal Indonesia itu meminta maaf secara terbuka. Selain itu, pihaknya juga menuntut perusahaan agar memenuhi kewajiban kepada ABK.
“GP Ansor juga meminta pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, BP2MI, Kementerian Ketenagakerjaan dan pihak terkait lainnya untuk memberikan perlindungan maksimal kepada ke-14 ABK selama masa karantina hingga proses pemulangan ke Tanah Air,” ungkapnya.
Selain itu, Gus Yaqut meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memperkuat perlindungan kepada ABK dan pekerja rentan lainnya. Salah satunya dengan segera meratifikasi instrumen internasional seperti Konvensi ILO No. 188 mengenai Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan (Work in Fishing).
“Untuk itu, GP Ansor akan memberikan pendampingan hukum melalui LBH Ansor dan bekerjasama dengan pihak-pihak lain untuk mengupayakan perlindungan terbaik kepada ke-14 ABK dan ahli waris dari 4 ABK yang gugur dalam tugas,” ujar Gus Yaqut yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR. (Aip)