Ini Penjelasan Kadisnakertrans Banten Soal Pengangguran Tertinggi Se-Indonesia

Pandemi Corona Ikut Menyumbang

ATMnews.id, Serang-Hasil dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Banten kembali berada di urutan pertama terkait pengangguran. Hal ini sudah yang ke 3 berturut-turut sejak tahun 2018.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Al Hamidi mengatakan, beberapa faktor menjadi penyebab angka pengangguran di Banten tinggi.

Pertama Banten menjadi magnet utama para pencari kerja. Letak provinsi Banten merupakan daerah strategis untuk industri.

“Banyak warga di luar Banten yang berbondong-bondong datang ke Banten untuk mencari kerja. Bahkan Banten julukannya kota seribu industri,” ucapnya saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).

Selain Banten menjadi daerah buruan untuk mencari lapangan kerja. Hamidi menambahkan, faktor lainnya karena tingginya upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Banten.

“Bahkan kalau ada perusahaan buka di Jawa, orang Banten nggak mau kerja di Jawa yang UMK nya lebih rendah. Dan itu juga jadi salah satu penyebab pengangguran di Banten,” katanya.

Ditambah dengan kondisi saat ini dengan adanya pandemi corona, sambungnya, pandemi corona, sehingga ribuan karyawan kena pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Hingga saat ini saja, berdasarkan data yang masuk ke kami, sudah ada 6.000 karyawan yang kena PHK dan 23.000 dirumahkan, dari sejumlah perusahaan yang ada di Cilegon dan Tangerang,” katanya.

Hamidi melanjutkan, sebelum terjadinya wabah Pandemi Covid-19, ada banyak perusahaan yang baru beroperasi dan banyak merekrut karyawan. Sehingga kemudian angka TPT hasil rilis dari BPS Provinsi Banten itu menunjukan penurunan sebesar empat persen. Namun kemudian setelah adanya pandemi corona, pihak perusahaan kembali merumahkan karyawannya.

“Angka pengangguran akan terus bertambah sampai covid-19 berakhir. Untuk itu, sektor yang bisa digenjot adalah UMKM dari pada investasi daerah,” ujarnya.

Hamidi menambahkan, saat ini pihaknya fokus kepada pemberian bantuan kepada karyawan terdampak Covid-19, seperti pemberian bantuan 20.000 paket sembako bersama BPJS Ketenagakerjaan.

“Mudah-mudahan setelah covid-19 berakhir, industri yang tutup kembali buka, yang bangkrut kembali bangkit,” harapnya. (MgDra)

Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...