Pemprov Banten Perpanjang PSBB, TRUTH : Harusnya Ada Sinkronisasi Kebijakan Untuk UMKM Agar Tidak Terpuruk
Banten – TRUTH (Tangerang Public Transparency Watch) Mempertanyakan kebijakan apa, yang seharusnya diambil Gubernur Banten untuk mengatasi masalah ekonomi pelaku UMKM. Pasca diterbitkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kelima.
Wakil Koordinator Truth Ahmad Priatna menjelaskan, dengan kembali di terapkan PSBB tahap kelima di Provinsi Banten hanya memperlemah kondisi ekonomi para pelaku UMKM. Sebab secara otomatis berdampak signifikan terhadap penghasilan yg mereka dapatkan.
Menurut Ahmad Priatna, seharusnya ada sinkronisasi terhadap kebijakan-kebijakan yang di ambil dan jangan terkesan kebijakan yang di lakukan hanya menghamburkan anggaran saja.
“Akan tumpang tindih sepertinya, di satu sisi pemerintah memberikan modal usaha bagi UMKM dalam rangka stabilisasi ekonomi. Tapi disisi lain pemerintah membatasi ruang gerak mereka dengan terus menerapkan PSBB. Tidak selaras antara kebijakan yang satu dengan yang lainnya.” Ungkap Ahmad Priatna dalam keterangan tertulis.
Dia juga menegaskan Akibat tidak ada kebijakan untuk menanggani dampak akibat penerapan PSBB/PPKM, UMKM tumbang pengangguran naik tajam. Lalu sudah apa yang diperbuat oleh Gubernur dan wakil Gubernur, Semua masyarakat menjerit, Bantuan tidak tepat sasaran, Data kacau dan angka penyebaran Covid 19 semakin meluas.
“Seharusnya Pemprov Banten memiliki inisiatif lebih dari sekedar PSBB, toh selama ini Pemprov banten tidak menjelaskan apakah PSBB dari tahap satu sampai lima berpengaruh terhadap pengurangan angka penyebaran virus covid-19 di provinsi Banten. Sebab selama ini dalam website resmi Pemprov banten malah setiap bulan mengalami lonjakan angka penyebaran covid-19 di provinsi Banten” Tegasnya.
Kami menduga bahwa penerapan PSBB tidak melalui analisis dan kajian yang matang hanya melanjutkan trend daerah daerah lainnya, namun minim inisiatif justru membenturkan masyarakat. Jelas bahwa memang WH-Andika gagal total karena Nol besar soal penangganan dampak Covid-19 Tutupnya.