Trump Dituduh Melakukan Skema Korupsi
Saat Sidang Senat Pemakzulan
ATMnew.id, Jakarta- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dituding membuat skema korupsi agar terpilih kembali di pemilu pada November 2020.
Hal tersebut diungkapkan Perwakilan Partai Demokrat, Adam Schiff saat sidang permohonan pemakzulan pada Rabu, (22/1/2020).
Schiff juga memperingatkan gengsi Amerika Serikat di mata dunia akan cedera jika Senat Amerika Serikat membebaskan Trump dari permohonan pemakzulan ini.
“Untuk menerapkan skema korupsi ini, Presiden Trump menekan presiden Ukraina untuk secara terbuka mengumumkan penyelidikan atas dua tuduhan yang didiskreditkan dan akan menguntungkan Presiden Trump dalam kampanye presiden 2020,” kata Schiff dilansir Tempo.co, Kamis, (23/1/2020).
Partai Demokrat berpendapat Trump berusaha menemukan celah-celah kesalahan pada Biden untuk membantunya memenangkan masa jabatan kedua. Biden adalah pesaing utama Trump dalam nominasi presiden dari Partai Demokrat.
Schiff mengatakan Trump telah mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki putra Biden yaitu Hunter Biden atas tuduhan korupsi yang tidak berdasar tahun lalu. Hunter Biden yang telah bertugas di dewan perusahaan gas Ukraina, mendapat tuduhan tak mengenakkan terkait posisinya itu.
“Tidak ada yang lebih berbahaya bagi demokrasi daripada pemimpin yang percaya bahwa ia dapat beroperasi dengan imunitas, bebas dari akuntabilitas. Tidak ada, kecuali Kongres yang bersedia membiarkannya demikian,” kata Schiff.
Schiff dalam sidang itu pun memperingatkan bahwa dunia sedang menonton (sidang permohonan pemakzulan). Dia mengatakan para senator akan merusak posisi global Amerika Serikat jika mereka tidak menggulingkan Trump dan tidak mengevaluasi tiga tahun masa kepresidenannya yang kacau.
Dalam permohonan pemakzulan Trump, Partai Demokrat punya waktu hingga tiga hari untuk menyelesaikan kasus ini versi mereka. Sedangkan tim pembela Trump memiliki tiga hari untuk menyanggah tuduhan-tuduhan Partai Demokrat.
Menanggapi apa yang terjadi di sidang pertama permohonan pemakzulan ini, Presiden Trump yang sedang berada di Davos, Swiss, mengatakan Partai Demokrat tidak memiliki cukup bukti untuk menemukannya bersalah dan mengeluarkannya dari jabatan. (Red)