Pemprov DKI Gandeng BUMN dan Kemenhub Bikin Perusahaan Transportasi
PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek
ATMnews.id, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta teken kerja sama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan mendirikan perusahaan pengelola transportasi.
Perusahaan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek ini merupakan kolaborasi antara PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuturkan, perusahaan baru ini mengintegrasikan moda transportasi darat dengan transportasi berbasis rel kereta api. Pengelolaan manajemen transportasi yang terintegrasi antara BUMN dan BUMD ini menjadi pelayanan transportasi terbaik bagi masyarakat.
“Perusahaan ini nantinya akan menjadi kendaraan bagi kita untuk melakukan perencanaan, implementasi integrasi transportasi. Di mana nanti KCI atau Kereta Commuter Indonesia, lalu Rail Link, dan 72 stasiun di Jabodetabek akan di bawah kendalinya. Jadi benar-benar ini akan terintegrasi,” jelas Anies di Kementerian BUMN, Jumat (10/1/2019).
Nantinya, kata Anies, integrasi transportasi ini berupa peningkatan prasarana di stasiun, manajemen sirkulasi penumpang dan kendaraan dan izin akses yang akan dikelola PT KAI. Sementara integrasi transportasi darat akan dikerjakan Pemprov DKI lewat Dinas Perhubungan.
“Ketika kita bicara integrasi itu publik akan menyaksikan kenyataannya. Ini empat stasiun ini insyaAllah menjadi contoh dan harapannya nanti bulan Maret itu bisa tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perjanjian hari ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden mengenai pengelolaan sistem moda transportasi yang terintegrasi.
“Arahan Presiden adalah untuk membentuk perusahaan yang melakukan pengelolaan moda transportasi publik yang terpadu dan terintegrasi. Alhamdulillah arahan tersebut dapat terealisasikan,” jelasnya.
Kemudian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, hasil dari kolaborasi ini nanti akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Jika model kerja sama seperti ini berhasil, maka ini bisa dijadikan acuan bagi daerah lain dalam mengembangkan angkutan umum massal khususnya perkeretaapian perkotaan,” ungkap Budi Karya. (Irur)