Detik-detik Terjangan Air Bah di Lebak

Warga: Lebih Dahsyat Ketimbang 1981

ATMNews.id, Lebak – Hampir separuh lebih masyarakat terdampak bencana air bah dan longsor di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyangka peristiwa alam di wilayahnya bisa meluluhlantakan harta dan bendanya.

Warga di Desa Cipayung, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, tak percaya musibah hebat akan menerjang begitu dahsyat. Awalnya mengira hanya peristiwa alam biasa.

Menurut Momon, Sekretaris Desa (Sekdes) Cipayung, Kecamatan Cipanas, pada Selasa (31/12/2019) menjelang akhir tahun berakhir, curah hujan sangat lebat dan terjadi sehari semalam hingga keesokan pagi saat awal tahun sudah menyapa masyarakat desa.

Detik-detik Terjangan Air Bah di Lebak
Foto: Sekdes Cipayung

Dia melanjutkan, sekitar pukul 07:00 WIB, Rabu tanggal (1/1/2020) air mulai datang, namun masyarakat setempat masih menganggap hal yang biasa. Pasalnya kerap terjadi setiap musim penghujan datang.

“Satu jam kemudian sekitar pukul 08:00 WIB awal Januari 2020 air datang tiba-tiba dengan membawa kayu dan material berat lainnya,” kata Momon ditemui tim ATMNews di lokasi bencana, Jumat (3/1/2020).

Mendadak masyarakat Desa Cipayung terhenyak kaget. Pasalnya, saat peristiwa terjadi hampir seluruh masyarakat masih berada di dalam rumah masing-masing karena situasi hujan.

Air bah itu juga langsung menggerus belasan rumah dan jembatan penghubung antara desa.

Di wilayahnya kata Momon, pernah terjadi bencana serupa pada tahun 1981. Hanya saja saat itu air bah saja yang datang tidak disertai material pepohonan dari hutan.

“Menurut para tokoh dan sesepuh, peristiwa banjir bandang pernah terjadi pada tahun 1981, tetapi yang datang hanya air saja. Bahkan airnya sangat lebih besar dari yang sekarang. Kalau sekarang dibarengi dengan matrial pepohonan dan lainnya,” pungkas Momon.

Hingga berita ini terpublis, jumlah korban Banjir Bandang di Kabupaten Lebak, Banten, bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada delapan korban tewas akibat bencana dahsyat itu.

Polda Banten menyebut banjir bandang menerjang di enam kecamatan di Kabupaten Lebak, yakni Cipanas, Lebakgedong, Sajira, Curugbitung, Maja dan Cimarga.

Akibat musibah ini sebanyak 635 unit rumah rusak berat dan 1431 rusak ringan. Banjir bandang yang disebut sebagai bencana terbesar yang pernah terjadi di Kabupaten Lebak juga merusak 18 jembatan, 16 masjid, dan menghanyutkan 9 mobil serta 55 motor.

Sementara Mariana warga korban hantaman banjir bandang Sungai Ciberang juga tidak menyangka bahwa di lingkungan rumahnya akan terjadi musibah alam yang bisa menghancurkan desanya.

“Setelah solat Subuh saya akan meneriska tetapi terdengar suara gemuruh. Lalu saya penasaran pingin ngeliat. Seumur saya gak pernah ngelihat banjir sampai masuk ke area ini,” tukas Mariana yang berprofesi sebagai guru.

Dia berharap semoga musibah ini bisa menabahkan keluarganya. Selain itu dirinya juga mengaku ihlas meski rumahnya mengalami rusak akibat diterjang banjir.

“Saya ihlas dengan kejadian ini. Semoga suami saya dan keluarga diberi kesabaran,” ucap Mariana. (red)

Via Admin
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...