Kaleideskop 2019: Medsos dan Video Viral Sepanjang Tahun, Cerita Horor KKN Desa Penari Hingga Video Hot 3 in 1 Vina Garut

Viral 2019

ATMnews.id – Sepanjang tahun 2019 sangat banyak kejadian-kejadian yang membuat heboh pengguna media sosial. Hingga ada yang sampai berurusan dengan pihak hukum, karena ciutan dan videonya melanggar undang-undang ITE.

Berikut ini kumpulan berita viral dari media sosial dan video sepanjang tahun 2019, dari ramainya dengan cerita horor KKN desa Penari yang dialami oleh mahasiswa, mirisnya hajatan janda tanpa dihadri oleh tamu satupun karena perbedaan pilihan pada pilkades, hingga video viral teriakkan pemenggalan kepala presiden Jokowi, dirangkum oleh redaksi ATMnews.id dari sekian banyak berita viral dan video sepanjang tahun 2019.

1. Cerita Horor KKN di Desa Penari

Viralnya cerita horor KKN di Desa Penari, mengemparkan para netizen di medsos setelah dibagikan oleh akun Twitter @SimpleM81378523 secara berseri.

SimpleMan itu menulis cuitan cerita berseri sejak 24 Juni-27 Juli 2019. Cuitan cerita itu ditulis berdasrkan cerita nyata mahasiswa KKN di sebuah desa terpencil namanya Desa Penari.

Namun Penulis dalam ceritanyaKaleideskop 2019: Medsos dan Video Viral Sepanjang Tahun, Cerita Horor KKN Desa Penari Hingga Video Hot 3 in 1 Vina Garut walaupun kisah nyata tapi tidak mau menyebutkan lokasi kejadian dan nama-nama mahasiswa KKN yang disamarkan.

Dialog dalam cerita tersebut menggunakan bahasa jawa namun diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Berawal dari 6 mahasiswa angkatan 2005/2006 dari perguruan tinggi kota S yaitu Widya, Nur, Ayu Bima, Wahyu dan Anton. Melakukan KKN di sebuah daerah terpencil yang berada di kawasan timur Provinsi Jawa Timur di akhir tahun 2009. Kota S diyakini oleh netizen yakni adalah Surabaya.

Ini berdasarkan perbincangan antara yang sempat menyebutkan satu di antara kosakata yang terkenal di Jawa Timur, “Cuk. sepedaan tah”.

Kata ‘Cuk’ sendiri memang lazim digunakan oleh orang-orang di Surabaya yang awalnya makian namun berubah makna menjadi ‘sapaan akrab’ sesama teman.

Sementara untuk lokasi kabupaten tempat KKN banyak yang berdebat antara Bondowoso ataukah Banyuwangi. Kenapa Bondowoso atau Banyuwangi?

Ini berdasarkan percakapan antara Widya dan Ayu.
“Nang kota B, gok deso kabupaten K**li* , akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN” (di kota B, di sebuah desa di kabupaten K***, banyak proker untuk dikerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita).

Penulis juga menyebutkan desa tempat KKN tersebut dengan inisial W, “sampailah mereka di Desa W**, tempat mereka akan mengabdikan diri selama 6 minggu ke depan.”

Lokasi tempat KKN tersebut menurut penulis juga letaknya tak jauh dari sebuah hutan atau alas berinisial D.
“Mobil berhenti di jalur masuk hutan D, menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam dari kota S”

Hutan D banyak yang menduga itu merupakan hutan Dadapan yang letaknya berada di Kabupaten Bondowoso.
Viralnya cerita KKN di Desa Penari membuat netizen bersepekulasi di mana lokasi-lokasi tersebut.

Akun Facebook Eko Bambang Visianto satu di antara yang menyebutkan analisinya:
Kunci pertama adalah, harus disepakati bahwa “kisah nyata” tersebut terjadi di Jawa Timur yang dikuatkan dengan penggunaan kata “REK’ atau “AREK” sejak cerita dimulai. No debate for this.

Kunci kedua adalah, para mahasiswa KKN itu adalah dari kampus di kota S yang sudah bisa dipastikan adalah Kota Surabaya. Salah satu petunjuk adalah cuplikan kisah versi Widya (bagian 1) sebagai berikut:

“Cuk. sepedaan tah” kata Wahyu, spontan. Saat itu ada yang aneh entah disengaja atau tidak, ucapan yang dianggap biasa di kota S, di tanggapi lain oleh lelaki-lelaki itu, wajahnya tampak tidak suka, dan sinis tajam melihat Wahyu.

Sudah pada tau kan kalo yang biasa bilang “cak-cuk-cak-cuk” semacam itu adalah para Bonek. Ya memang sih, Arema juga suka gitu. Tapi kan kota mereka berawalan huruf M, bukan S.

Kunci keempat adalah KKN dilaksanakan di Kota B dan ada 2 kota yang namanya berawalan huruf B di atas yaitu Bondowoso dan Banyuwangi.

Dari sini nama Bondowoso harus dicoret karena nggak cocok dari keseluruhan cerita di bagian 1 maupun bagian 2.
Alasannya?

Ada dijelaskan dalam cerita tersebut bahwa untuk menuju kota B harus melalui kota J yang sudah dipastikan itu adalah Kota Jember dan itu nggak wajar.

Karena ngapain jauh-jauh muter ke selatan untuk menuju Bondowoso dari Surabaya.

Lagipula, Bondowoso sebagaimana kabupaten Tapal Kuda lain di wilayah pesisir utara, tidak akrab dengan tradisi “penari” atau tari-tarian seperti yang digambarkan dalam keseluruhan cerita.

Itu ada kaitannya dengan kultur etnisitas wilayah-wilayah tersebut yang cenderung Madura sentris.

Berbeda dengan wilayah selatan yang konon berasal dari keturunan Majapahit yang lari menuju Bali setelah kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa itu runtuh.

Sejak dari Tengger, Lumajang, Puger sampai Banyuwangi selatan, masih banyak tradisi dan pemeluk agama Hindu (pura tertua di Indonesia berada di kecamatan Senduro Lumajang).

Apa boleh buat, sejak awal Madura memang “sudah Islam” sehingga tidak akrab dengan ritual-ritual semacam sesajen atau menutupi obyek-obyek yang dianggap magis dengan kain berwarna-warni tertentu sebagaimana banyak bertebaran dalam cerita KKN di Desa Penari tersebut.

Kota B adalah Banyuwangi semakin diperkuat oleh kekhawatiran ibu Widya setelah mengetahui bahwa putrinya itu akan melangsungkan KKN di sana.

Well… meskipun Banyuwangi sekarang adalah kota yang luar biasa pesat kemajuannya dan terkenal oleh pariwisatanya yang mulai mendunia, tapi dulu siapa yang tak kenal dengan kota paling ujung timur pulau Jawa itu dalam hal reputasi dunia magisnya.

Kata SANTET akan selalu dikaitkan dengan Banyuwangi, belum termasuk segala macam ajian pengasihan dan lain-lain, hingga dulu ada pameo, “hati-hati sama orang Banyuwangi”

Jadi, Banyuwangi sudah dipastikan untuk dikunci petunjuk yang keempat.

Jika tak percaya, coba ketik keyword “DESA PENARI” di Google dan dari 152.000 entry akan langsung mengarahkan pada Kabupaten Banyuwangi dan ajaibnya, di daftar 20 pertama akan mengarahkan pencari pada TARI SEBLANG…

salah satu tarian paling kuno dan mistis di kabupaten itu dimana para penarinya dalam keadaan trance alias tidak sadar dan bisa menari selama berjam-jam hingga berhari-hari nonstop.

2. Pria Tertipu Wajah Pacar LDR yang Akan Dinikahinya

Viral kisah seorang laki-laki Buruh Migran Indonesia di Korea bernama Yusuf, banyak mendapat simpati dari warga netizen di medsos.

Berawal dari niat tulus Yusuf untuk menikahi seorang gadis yang selama ini dia pacari melalui Long Distance Relationship (LDR). Namun niat tulus tersebut harus musnah setelah melihat kenyataan yang terjadi.Kaleideskop 2019: Medsos dan Video Viral Sepanjang Tahun, Cerita Horor KKN Desa Penari Hingga Video Hot 3 in 1 Vina Garut

Dilansir dari Tribun Sumsel Melalui video yang beredar, diceritakannya, Yusuf menjalani pacaran LDR selama dua tahun.
Yusuf bekerja di Korea sedangkan sang wanita bekerja di Taiwan.

Tak ingin berlama-lama merajut tali asmara, Yusuf yang dikenal teman-temannya sebagai pria baik dan taat beribadah.

Akhirnya memutuskan untuk menikahi wanita yang dipacarinya itu.

Selain itu sang wanita pun memang telah memberi syarat pada Yusuf jika ingin menjadi kekasihnya, ia harus dinikahi terlebih dahulu meski hanya nikah siri.

Selama dua tahun berpacaran jarak jauh, Yusuf hanya mengenal wanita tersebut melalui sambungan telepon seluler, walaupun tak pernah melihat wajah asli pacarnya.

Yusuf akhirnya mendapat kiriman sebuah foto seorang wanita cantik yang dipacarinya. Yusuf pun memutuskan untuk mempersunting kekasihnya ini.

namun sangat disayang saat semua telah dipersiapkan, Yusuf akhirnya membatalkan pernikahannya saat ia terkejut melihat sang wanita sangat berbeda dengan foto yang diterimanya saat itu.

Dalam foto yang diterima Yusuf merupakan potret seorang wanita berparas cantik dengan hijabnya.

Namun saat bertemu langsung dan akan menikahi wanita itu, nyatanya wajah wanita itu sama sekali tidak sesuai dengan foto yang diterimanya.

Tak hanya itu saja, Yusuf bahkan harus kehilangan uangnya, lantaran Yusuf diminta untuk mengirimkan uang bulanan pada wanita tersebut.

Hingga sampai pada di hari pernikahannya Yusuf harus merogoh kantongnya sebesar Rp 10 juta rupiah untuk ongkos.
“Ada itu minta buat make up atau apa gitu,” kata Yusuf.

“Oh berarti dia sering minta uang ya, terus itu katanya minta uang Rp 10 juta ya pas deket mau nikah ini?” tanya rekannya lagi.

Setelah kejadian tersebut, Yusuf meminta niat baik tersangka untuk mengembalikan sejumlah uang yang dia pinjam.
Lebih lanjut, Yusuf menyebut jika kejadian ini sebagai pembelajaran baginya.
Update terakhirnya, Yusuf menutuskan untuk kembali ke Korea.

Setelah ditelusuri, ternyata tersangka menggunakan foto seorang perempuan bernama Intan.

Jika diperhatikan melalui postingan akun Facebook, Intan Permata Rias Pengantin, wajah Intan cocok dengan yang digunakan tersangka untuk menipu Yusuf.

3. Sayang Suami, Istri Dandani Suaminya Jadi Cantik

Sebuah unggahan hasil make up di wajah seorang laki-laki viral di media sosial sekitar bulan Agustus lalu.

Awalnya, foto tersebut beredar di Facebook, kemudian menyebar luas di media sosial Instagram dan Twitter.Kaleideskop 2019: Medsos dan Video Viral Sepanjang Tahun, Cerita Horor KKN Desa Penari Hingga Video Hot 3 in 1 Vina Garut

Unggahan ini menarik perhatian warganet karena wajah pria yang dipoles make up begitu sempurna dan nampak cantik.

Tampilan semakin lengkap dengan hijab yang terpasang rapi di wajah pria dalam foto tersebut.

Setelah ditelusuri Kompas.com, riasan ini merupakan hasil tangan Anisa Novianti (23).

Anisa mengaku, pria yang ada di unggahan tersebut merupakan suaminya, Abdul Rokman.

Wanita yang tinggal di Cirebon, Jawa Barat ini menceritakan, dirinya saat itu kebingungan mencari model yang akan didandani.

“Awalnya saya cerita ke suami saya bingung cari model buat make up. Terus saya bilang ke suami mau enggak di make up-in.”

“Terus kata suami silakan tapi nanti pasti viral. Enggak apa-apa saya bilang, terus saya make up in suami habis itu foto,” kata Anisa saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/8/2019) sore.

Anisa mengaku, rasa takut di-bully orang lain muncul dibenaknya sebelum foto ini diunggah dan menjadi viral.

“Takut di-bully kalau upload. Pada bilang (suami) takut istri padahal memang suami saya sayang banget.”
“Suami sabar banget,” ujar dia.

4. Diboikot Warga, Hajatan Keluarga Janda Tak Ada Tetangga yang Datang

Karena dianggap beda pilihan saat Pilkades, warga boikot acara hajatan seorang janda asal Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Suhartini (50), akibatnya hajatan biasanya ramai menjadi kosong tanpa tamu.Kaleideskop 2019: Medsos dan Video Viral Sepanjang Tahun, Cerita Horor KKN Desa Penari Hingga Video Hot 3 in 1 Vina Garut

Suhartini harus menahan pilu dan malu seusai hajatan pernikahan anak bungsunya, Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko.

Padahal ratusan kursi, meja, tenda hingga dekorasi pelaminan sudah dipasang dengan maksimal hingga makanan kenduri yang diberikan warga justru ada yang menolak mentah-mentah.

“Ibu bukan kader, bukan timses, tidak mencolok, kawan sana kawan sini, ia saja hanya buruh tani biasa dan ibu rumah tangga,” tutur putri sulung Tini, Siti Aminah (27) kepada TribunSolo.com di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019).

“Kalau gak kerja, ibu cuma bantu jaga warung kakaknya, bungkusi atau apa,” imbuhnya membeberkan.

Siti sapaan akrabnya menceritakan, kejadian pemboikotan itu sudah tampak sejak malam klumpukan ulem atau pembuatan undangan pada Selasa atau seminggu yang lalu.
“Sebelum klumpukan ulem, sekitar hari Rabu, ibu itu datang ke Pak RT biasalah silaturahmi mau minta tolong untuk membantu ngurus hajatan,” kata Siti.

“Namun, Pak RT kemudian mengalihkan ke wakil karangtaruna,” imbuhnya membeberkan.

Tini menimpali, saat bertamu ke rumah wakil karangtaruna, sosok itu malah kaget seusai mendengar perkataannya.

“Dia malah kaget dan mengatakan, bukan, aku cuma wakil hanya laden (pesuruh), aku cuma ikut apa yang dikatakan ketua,” ujar Tini.

“Kondisi ini kemudian saya sampaikan saat kumpulan keluarga, sekaligus minta pertimbangan dari kakak-kakak saya, terlebih saya sudah ndak ada suami,” tambahnya.

Siti menuturkan, warga mendapatkan intimidasi saat hendak datang ke acara pembuatan undangan sekira hari kamis seminggu yang lalu.

“Banyak yang gak datang, ada yang bilang di jalan diteriaki gak boleh datang oleh sejumlah oknum, gak usah ke sana (hajatan) intinya,” tutur Siti.

“Padahal sampai sekarang, ibu saya itu gak tahu salahnya apa,” imbuhnya.
Tini, ungkap Siti, selalu melakukan tugasnya sebagai warga RT dengan baik.

“Ibu itu aktif ikut arisan, ikut gotong royong, sebagai warga RT, ia melakukannya dengan baik, walau ndak ada suami,” ujar Siti.

“Kok masih digituin, tapi biasanya Pak RT bisa menyelesaikan, ini kok enggak,” tambahnya menyayangkan.

5. Kehebohan Video Syur 3 in 1 ‘Vina Garut’
Warga Garut dikejutkan dengan kemunculan video asusila ‘Vina Garut, yang berisikan adegan seks bebas yang dilakukan seorang perempuan bersama tiga pria (gangbang).Kaleideskop 2019: Medsos dan Video Viral Sepanjang Tahun, Cerita Horor KKN Desa Penari Hingga Video Hot 3 in 1 Vina Garut

Para peselancar net sangat mudah menemukan dalam mesin pencarian berita Google, kata kunci ‘Vina Garut’ langsung menjadi trending topic. Saat ini, kasus Vina Garut, sudah masuk ranah persidangan di meja hijau Pengadilan Negeri Garut.

Vina yang merupakan peran utama wanita, mengaku kepada penyidik (polisi-read), awalnya pembuatan video itu hanya bermotif mencari sensasi berhubungan badan sepasang suami istri, yang ia lakukan bersama Rayya, pelaku lain dalam video itu.

Namun belakangan motif itu berubah menjadi ekonomi, seiring masuknya pelaku lain dalam adegan gangbang tersebut.

Rayya (Almarhum) sengaja menjual adegan ranjang itu lewat sosial media Twitter kepada khalayak luas untuk mencari keuntungan semata.

Sontak video tersebut langsung viral, penyidik kepolisian yang mendapatkan informasi itu langsung melakukan pengejaran. Hasilnya satu persatu pelaku dalam video vina itu langsung diamankan.
Dimulai dengan Vina, Kemudian Rayya, hingga Welly dan Dodi, dua nama yang ditangkap di dua tempat berbeda dengan selisih waktu beberapa bulan.

Kecuali Rayya yang kasusnya dihentikan setelah meninggal dunia, tiga terdakwa kasus video syur ‘Vina Garut’, yakni Vina, Wely dan Dodi terancam pasal berlapis.

“Untuk memberikan efek jera,” ujar Dapot Dariarma, salah satu Jaksa Penuntut Umum, seusai persidangan di Pengadilan Negeri Garut.

Menurutnya, ketiga terdakwa pantas dijerat hukuman berlapis. Ketiganya, ujar dia, dijerat dua pasal sekaligus, dengan ancaman hukuman di atas lima tahun.

“Hukumannya berlaku bagi semua, karena dilakukan secara bersama-sama,” ujar dia.

Beberapa pasal yang didakwakan yakni pasal 4 ayat 1 undang-undang pornografi dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Kedua, pasal 8 juncto 34 undang-undang pornografi dengan ancaman 10 tahun.

6. Ancam Penggal Kepala Jokowi, Hermawan Susanto Ditangkap Polisi

Hermawan Susanto alias HS, Videonya viral di media sosial yang mengancam akan penggal Presiden Jokowi ditahan penyidik Polda Metro Jaya.

Hermawan Susanto ditangkap di kediaman kerabatnya di Parung setelah polisi menetapkan Hermawan Susanto jadi tersangka. Tersangka ditangkap di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/5/2019).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono mengatakan penahanan selama 20 hari dilakukan setelah Hermawan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka sejak Minggu (12/5/2019).Kaleideskop 2019: Medsos dan Video Viral Sepanjang Tahun, Cerita Horor KKN Desa Penari Hingga Video Hot 3 in 1 Vina Garut

“Ya dilakukan penahanan selama 20 hari. Iya (selama pemeriksaan),” kata Argo Yuwono kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (14/5/2019).

Ancaman itu disampaikannya saat Hermawan ikut berdemonstrasi di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jumat (10/5/2019).

Dalam kasus ini, Hermawan dijerat Pasal 104 KUHP dan atau Pasal 110 KUHP, Pasal 336 dan Pasal 27 Ayat 4 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik karena yang bersangkutan diduga melakukan perbuatan dugaan makar dengan maksud membunuh dan melakukan pengancaman terhadap presiden.

7. Aksi Driver Ojol Ini Bikin Baper Warganet

Ada-ada saja tingkah driver ojek online (ojol) yang menarik perhatian customernya. Driver ojol ini sukses membuat iri customernya yang saat mengantarkannya menyempatkan waktu menerima video call dari istrinya.Kaleideskop 2019: Medsos dan Video Viral Sepanjang Tahun, Cerita Horor KKN Desa Penari Hingga Video Hot 3 in 1 Vina Garut

Kisah ini pertama kali diunggah oleh akun @dramaojol.id pada Minggu (17/3/2019) dan langsung menjadi viral di Twitter.
“gemayyy:)” tulis @dramaojol.id dalam unggahannya.

Kala itu cuaca sedang hujan, si driver ojol yang mengenakan jas hujan menyempatkan waktu untuk menerima panggilan video call dari istrinya.
Menurut pengakuan customer, driver ojol dan istrinya ini lalu saling melempar gombalan selama perjalanan yang dilakukan.

“Naik grab tiba-tiba bapaknya di video call istrinya, gombal gombalan di jalan dong..” tulis customer tersebut bercerita.

Sambil meletakkan smartphone miliknya di atas speedometer, driver ojol ini tetap fokus mengendarai sepeda motor sambil berbincang dengan istrinya via video call.

Keduanya saling melemparkan gombalan. Driver ojol mengaku, jika hal ini ia lakukan demi istrinya yang ia sapa sebagai ‘nyai’ ini.

“Pak grab: aku gini ni ya demi nyai..
Bu grab: alah mas iso ae..”, tulis customer tersebut berkisah mengenai percakapan pasangan bapak ibu driver ojol tersebut.

Warganet pun ikut gemes dan iri dengan aksi driver ojol dan istrinya yang romantis ini. Kolom komentar unggahan @dramaojol.id ini lalu dibanjiri komentar warganet.

“Postingan seperti ini hanya semakin membuat jomblo menjadi halu tingkat tinggi dan sangat menyakitkan seperti saya ini..” ungkap netizen @mulherendi_sinaga.

“Yang naeknya JOMBLO, Yaudah cuma bisa senyum-senyum iri, iya kan..” komentar netizen dengan akun @nabilla_753.

“Kok pengen banting hpnya ya sambil bilang ‘Mas saya jomblo’..” tulis @muhammadreza2494 iri.

Via Editor
Komentar
Loading...