Mulai 2035, di Inggris Tidak Ada Lagi Penjualan Mobil BBM Fosil dan Hybrid 2035
Lima Tahun Lebih Awal dari yang Direncanakan
ATMnews.id, Jakarta- Pemerintah Inggris akan melarang penjualan mobil bermesin bensin, diesel, dan mobil hybrid mulai tahun 2035 atau lima tahun lebih awal dari yang direncanakan semula.
Percepatan larangan penjualan mobil berbahan bakar fosil ini diklaim sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara sekaligus menandai akhir dari ketergantungan pada mesin pembakaran internal.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, berusaha menggunakan pengumuman itu untuk meningkatkan kepercayaan lingkungan Inggris setelah dia memecat ketua Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Glasgow yang direncanakan untuk bulan November 2020, yang dikenal sebagai COP 26.
“Kita selama ini hidup berdampingan dengan emisi CO2, dan itulah sebabnya Inggris menyerukan agar kita mencapai emisi nol gas pembuangan sesegera mungkin, agar setiap negara mengumumkan target yang kredibel untuk sampai ke sana. Itulah yang kita inginkan dari Glasgow,” katanya dikutip.co, Rabu, (12/2/2020).
“Kita tahu sebagai negara, sebagai masyarakat, sebagai planet, sebagai spesies, kita sekarang harus bertindak,” ujarnya.
Kata dia, Inggris telah berjanji untuk mencapai angka nol pada 2050, tetapi Kepala Politik Greenpeace Inggris Rebecca Newsom mengatakan Johnson perlu mengambil tindakan yang lebih luas daripada membersihkan transportasi.
“Kita membutuhkan pemikiran ulang sepenuhnya tentang cara memberi kekuatan pada ekonomi, membangun rumah, bergerak dan menanam makanan,” ucapnya.
Langkah Inggris sama dengan kemenangan bagi mobil listrik yang jika disalin secara global dapat menghantam kekayaan produsen minyak, serta mengubah industri mobil dan salah satu ikon kapitalisme abad ke-20.
Negara-negara dan kota-kota di seluruh dunia telah mengumumkan rencana untuk menindak kendaraan diesel setelah skandal emisi Volkswagen 2015 dan Uni Eropa memperkenalkan aturan karbon dioksida yang lebih keras. (Red)