Karena Suara Mesin Fogging Warga Anggap Ada Suara Pesawat Mendarat
Asyiknya Berbagi Berantas Aedes Aegypti
ATMNews.id, Kabupaten Lebak – Meskipun sempat kaget mendengar suara bunyi dan asap dari mesin fogging, tetapi warga di Kampung Sawah, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, merasa kegirangan lantaran adanya program penanggulangan penyakit demam berdarah dan chikungunya secara gratis.
Mereka menyebut, sebab hingga saat ini pemerintah selama ini belum pernah menjamah wilayahnya. Maka itu, ketika ada program fogging gratis dari non pemerintah warga sangat berterimakasih.
“Saya sempat kaget mas, saya pikir ada kebakaran. Oh ini ada fogging yaah banyak asap,” kata Aisyah kepada ATMNews.id usai rumahnya dilakukan fogging, Minggu (3/5/2020).
Sementara Nurjaya warga setempat mengklaim tak jauh berbeda, warga sempat ada yang terperanjat dari istirahat. Karena mengira ada kapal atau pesawat terbang yang mendarat di kampung kami.
“Ya saya juga sempat kaget. Ada bunyi suara keras terus ada banyak asap. Ada anak kecil ramai-ramai mengikuti petugas yang sedang nyemprot,” tukas Nurjaya.
Di lokasi sama Sukma Diningrat mengaku sangat wajar ketika warga ada yang kaget dengan suara dari mesin fogging. Lalu ada banyak anak kecil yang mengikuti petugas yang sedang melakukan penyemprotan.
“Pasalnya daerah kami belum pernah dilakukan penyemprotan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak. Bupatinya hanya mikir soal viral manjat pohon, tapi kami mah gak dipikirin kesehatannya,” ucap tokoh masyarakat setempat yang kerap dipanggil Haji Abrag ini.
Maka itu kami warga Kampung Sawah berterimakasih kepada hamba allah yang mau menyemprot fogging untuk menanggulangi demam berdarah dan chikungunya.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih atas program fogging gratis. Terimakasih sudah mau membantu warga kami. Meskipun belum ada kasus demam berdarah, mudah-mudahan nanti agar sehat semua,” tandas Haji Abrag.
Seperti diketahui bahwa salah seorang pengusaha asal Banten yang enggan disebut namanya memang sengaja menggelar fogging gratis se-Banten.
Ketika sibuk dengan issu Covid-19, tetapi banyak orang berharap supaya jangan diluputkan penanganan demam berdarah dan penyakit chikungunya yang disebabkan nyamuk aedes aegypti. (red/aip/hisyam)
