Subsidi Gas Melon Dicabut, Warga Miskin Pakai Kayu Bakar
Akademisi Minta Pemerintah Kaji Ulang
ATMnews.id, SERANG- Akademisi Banten minta Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (Kementerian ESDM) untuk mengkaji ulang terkait pencabutan subsidi gas elpiji 3 kg bagi masyarakat miskin.
Hal itu dikarenakan akan berdampak pada masyarakat kurang mampu dan belum sesuai dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
“Bisa dipastikan kalangan akademisi tidak setuju, sebab masyarakat masih banyak yang belum sejahtera dan kurang mampu,” ungkap Direktur Universitas Terbuka (UT) Serang Maman Rumanta, Rabu (22/1/2020).
Maman bercerita, sebelum masyarakat menggunakan gas elpiji, terlebih dahulu menggunakan minyak tanah, kemudian masyarakat didorong menggunakan gas elpiji, setelah masyarakat menggunakan malah akan dicabut subsidi, ini akan berdampak besar kepada masyarakat.
“Kalangan akademisi perihatin dengan rencana pencabutan subsidi elpiji. Justru tidak menutup kemungkinan ini juga akan merugikan pemerintah,” cetusnya.
Ia menilai jika masyarakat nanti tidak mampu membeli gas elpiji. Mereka akan kembali pada habitatnya yaitu menggunakan kayu bakar, lalu hutan akan gundul dan merugikan semua. “Ini dampaknya bulak-balik. Begitu siklusnya,” terangnya.
Untuk itu, kata Maman, sebagai akademisi pihaknya berharap agar pemerintah mengkaji ulang mengenai rencana pencabutan subsidi, sehingga masyarakat tidak menjadi korban pada ahirnya.
“Saya berharap ada kajian dari pemerintah sehingga nanti kebijakan tidak menyengsarakan masyarakat,” ujar Maman. (Aden)