Warga Perumahan di Kota Serang Kompak Tolak RUU HIP

RUU HIP Disusupi Paham Komunis

ATMnews.id, Kota Serang – Forum komunikasi DKM perumahan Taman Banten Lestari (TBL) melakukan aksi unjuk rasa menolak rancangan RUU HIP di Halaman Masjid Al Ma’rij Komplek TBL RW 09 Kelurahan Unyur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Minggu (19/7/2020).

Koordinator aksi, Ustad Baehaqi mengatakan, seluruh warga TBL menyatakan sikap penolakan rancangan RUU HIP maupun paham komunis. Ia beranggapan pemerintah sudah disusupi oleh komunis. Aksi ini lanjutnya, sebagai bentuk dukungan warga TBL kepada wakil rakyat yang berada di parlemen, baik di daerah maupun pusat.

“Kami warga TBL, sebagai bentuk cinta kami kepada agama dan negara ini memberikan dorongan dan semangat kepada para ulama yang ada di atas sana, juga kepada para wakil rakyat yang duduk di parlemen yang mewakili suara kita agar mereka diberikan kekuatan dan semangat untuk melakukan penolakan RUU HIP,” katanya.

Ia menuturkan, setelah aksi ini, sebagai bentuk dukungan penolakan warga yang terjalin dalam forum komunikasi DKM se-TBL juga akan melayangkan surat kepada DPR provinsi maupun pusat.

“Artinya yang kami lakukan berkelanjutan seterusnya, agar pemerintah waspada, tidak disusupi oleh segelintaran orang. Sehingga pemerintah menyadari bahwa sebenarnya orang-orang yang ada di sekitar mereka ini tujuannya ingin menghancurkan negara ini,” jelasnya.

Kemudian, lanjutnya aksi selanjutnya sebagai bentuk penolakan, forum komunikasi DKM se-TBL menunggu instruksi dari ulama di Forum Umat Islam Banten yang berafiliasi Forum Umat Islam Nasional di Jakarta dan Aliansi Nasional Anti Komunis.

“Artinya kami menunggu komando, langkah apa kemudian yang harus dilakukan kalau ini tidak ada tindak lanjut, ini akan berjalan terus bila tidak ada tindaklanjut dari pemerintah,” kata Baehaqi.

Ia menegaskan, pihaknya tetap menolak isi pasal didalam RUU HIP yang akan dirubah ke BPIP, jika didalamnya tidak memuat TAP MPRS nomer 25 tahun 1966 tentang Larangan Ajaran Komunis dalah sumber penting RUU HIP. Masyarakat kemudian akan melihat, seolah-olah ada upaya pengaburan sejarah bahwa komunisme merupakan musuh dari ideologi pancasila.

“Selama isinya kami sinyalir ada paham komunis, maka disitu kami akan tolak. Pilihannya dihapuskan, ganti bajukan tidak ada fungsinya lebih baik ganti isinya,” tegasnya. (Aden)

Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...