Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Buronan Bank BNI Dikawal Ketat dengan Tangan Terikat

Maria Pauline Lumowa

ATMnews.id, TANGERANG-Buronan kasus pembobolan bank BNI senilai Rp 1,7 triliun, Maria Pauline Lumowa tiba di Indonesia setelah diekstradisi dari Serbia.

Dilansir dari suara.com, Wanita asal Sulawesi Utara itu mendarat dengan Pesawat Garuda Indonesia 9790 Boeing 777 di Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 11.00 WIB, mereka langsung memasuki Gedung VIP Terminal 3 Soetta.

Saat digiring masuk, wanita 62 tahun itu menggunakan rompi oranye dan kain penutup kepala dengan tangan terikat. Pelarian Maria akhirnya berakhir setelah 17 tahun kabur dari Indonesia.

Maria hanya menunduk terdiam dan langsung masuk ke ruang khusus untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rapid test dan swab test, sesuai dengan protokol COVID-19 di bandara.

Hingga saat ini Maria dan Yasonna masih menjalani pemeriksaan kesehatan, sebelum menggelar konferensi pers di Gedung VIP Bandara Soetta.

Pemerintah Indonesia sempat dua kali mengajukan proses ekstradisi ke Pemerintah Kerajaan Belanda, yakni pada 2010 dan 2014, karena Maria Pauline Lumowa ternyata sudah menjadi warga negara Belanda sejak 1979.

Namun, kedua permintaan itu direspons dengan penolakan oleh Pemerintah Kerajaan Belanda yang malah memberikan opsi agar Maria Pauline Lumowa disidangkan di Belanda.

Upaya penegakan hukum lantas memasuki babak baru saat Maria Pauline Lumowa ditangkap oleh NCB Interpol Serbia di Bandara Internasional Nikola Tesla, Serbia, pada 16 Juli 2019. Penangkapan itu dilakukan berdasarkan red notice Interpol yang diterbitkan pada 22 Desember 2003. (Rizki)

Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...