Tomas Ini Tolak Pilkada di Tangsel Dicap Zona Merah
Ini Rincian Soal Penolakan Zona Merah
ATMNews.id, Tangsel – Beberapa tokoh masyarakat (Tomas) keberatan jika Tangsel dicap dalam zona merah Pilkada di Indonesia. Tetapi perhelatan diprediksi akan kompetitif alias ketat karena potensi banyaknya calon.
Menurut Jaya Munajad (62) tokoh masyarakat asli Cilenggang, Serpong, dengan banyaknya pasangan calon bisa disebut ingin berlomba-lomba membantu daerah supaya Tangsel lebih maju.
Dia mengklaim, masyarakat Tangsel saat ini sudah cerdas dan bisa menilai mana calon yang bagus atau kurang bagus. Karena sudah beberapa kali melewati agenda politik atau pemilu.
“Saya rasa aman saja ya untuk Pilkada Tangsel mendatang. Karena berbicara Pilkada kebelakang selama dua periode itu tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, walaupun ada sedikit gesekan di masyarakat, itu hanya berbeda pendapat,” tukas Jaya.
“Sepengetahuan saya Tangsel ini aman-aman saja, tidak ada tidak ada gesekan di masyarakat. Tiap wilayah, Tangsel ini masih keluarga besar, seperti Cilenggang ini, Serpong ini masih keluarga besar dan artinya belum ada orang lain yang masuk itu berapa persenlah, paling hanya sekitar 5 persen ke wilayah Serpong dan tidak sampai 20 persen jumlahnya,” ujarnya.
Simak Video Tokoh Masyarakat Tolak Pilkada Tangsel Di sebut Zona Merah
Penceramah rutin ini jelas-jelas menegaskan tidak setuju kalau Tangsel dalam Pilkada Serentak 2020 nanti dianggap sebagai zona merah.
“Saya tidak setuju bila Tangsel disebut zona merah karena bagaimanapun tingkat pengamanan sudah lebih ketat, ruang lingkupnya kecil, terus dengan jumlah penduduknya yang begitu padat. Dan kalau akan merisaukan atau mencoba mengganggu Kamtibmasnya, akan mudah terdeteksi secara dini.”
“Sekali lagi saya tidak setuju anggapan Tangsel itu zona merah ya,” pungkas Jaya.
“Artinya mereka memikirkan dan dengan mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah, berarti mereka berkeinginan membangun suatu wilayah. Semua bagus ya, baik ia dari orang politik atau bukan,” ucapnya kepada ATMNews, Rabu (6/2/2020).
Jaya Munajad yang juga anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Tangsel menambahkan, meski dalam politik orang kerap melakukan manuver.
Ia menganggap itu sah saja dilakukan selama tidak melanggar aturan. Dan pihak penyelenggara tidak bisa langsung memvonis bersalah kepada bacalon kalau tidak melanggar. (sugeng)