Bacalon Wakil Walikota Tangsel Tebar Pesona di Jombang
Ruhamaben Silaturahmi ke Masyarakat
ATMnews.id, TANGSEL – Warga masyarakat perkampungan di belakang gedung SMAN 11 Tangsel, mulai dari anak-anak hingga orang tua berkumpul di kediaman Andy, Ketua RT 07 RW 06 ,Kelurahan Jombang, Ciputat, dalam rangka pembagian hadiah dan potong tumpeng nasi syukuran malam HUT Kemerdekaan RI ke 75.
Dalam sambutannya mengatakan bahwa kebahagiaan malam ini patut disyukuri, karena berkat jasa pejuang kemerdekaan, saat ini semua yang hadir termasuk bakal calon wakil walikota Ruhamaben, bisa menikmati kemerdekaan.
“Semoga tasyakuran ini bisa menjadi roh semangat perjuangan para pahlawan bisa kita tiru, tentang patriotismenya.
Kemudian, masih kata Andy, sembari menyebut nama Ruhamaben, ia berharap permulaan pertemuan ini bisa berkelanjutan bila di kemudian hari terpilih dalam kontestasi Pilkada 9 Desember 2020.
“Moga silaturahmi dengan kita ini pak (Ruhamaben) di lingkungan ini bisa menjadi perhatian dan program pemerintah bisa sampai ke bawah di lingkungan kita ini,” ujarnya, Minggu, (16/8/2020) malam.
Malam sebelumnya, di lokasi ini hadir pula bakal calon Walikota Muhamad. Sehingga dimaklumi sesaat sebelum memanggil nama Ruhamaben, sang MC pembawa acara yang berkacamata baju kokoh putih, terpeleset menyebut nama Muhamad. Lucunya, ia beralasan telah menghafal nama Ruhamaben selama 10 menit, tapi belum hafal juga. Menanggapi MC yang lupa namanya, Ruhamaben sendiripun memaklumi. “Jadi Pak MC, Pak RW, nama saya ini memang aneh,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, bahwa keguyuban warga RT 07 RW 06 menjadi modal dalam kehidupan bermasyarakat. “Karena situasi (pandemi covid) saat ini saya kemana-mana, dampaknya Pak RT Pak RW sangat luar biasa, banyak yang kerja, jadi ngga kerja, ada yang dirumahkan, Go-Jek penumpangnya berkurang, jualan menurun drastis. Sampai saya yang punya rumah sakit (Bhinneka Husada Pamulang) juga begitu, tapi Alhamdulillah, sedikit yang ke rumah sakit, tapi sampai ya begitu, pegawai rumah sakit, susah, digajinya,” ucap Ruhamaben.
“Tapi saya miris juga kalau ketemu masyarakat, terutama, para Ketua RT dan RW yang paling terdampak pengaruhnya oleh bantuan-bantuan (sosial) yang ada. Bantuan dari pemerintah ini ada, cuman jumlahnya, setahu saya tidak memadai, yang terdampak besar, tapi yang dibantu sedikit,” katanya.
Dia menganggap akhirnya Ketua RT/ RW yang menanggung akibatnya. “Akhirnya kedepan, saya ada program kalau Allah mengijinkan, kita iktiar, dan saya amati tentang peran penting RT RW dalam membangun kota ini,” ujarnya.
“Sehingga kalau ada bantuan pemerintah itu jelas, karena langsung dibantu Pak RT dan Pak RW, termasuk mengaspirasikan suara masyarakatnya. Seperti tadi, informasinya yang saya dengar ada Fasilitas Umum (Fasum) yang sudah lama, tapi belum bisa dikelola oleh warga, itu bisa diusulkan melalui aplikasi tersebut diteruskan melalui Musrebang online.
Ruhamaben menyebut pengalamannya sebagai wakil ketua DPRD Tangsel periode pertama, “Ketika itu saya jadi pimpinan dewan, pas saya musrenbang ada Pak RW yang teriak begini, sudah tujuh tahun saya ngusulin, tapi ngga ada jawaban sampai sekarang,” terangnya.
Dirinnya mengiyakan, memang kaitan keuangan pemerintah daerah terbatas, tapi harus ada keterbukaan, kenapa kendalanya.
“Niatan saya maju (pencalonan), bukan mau jadi penguasa, tapi menjadi pelayan masyarakat, membantu mensejaterahkan masyarakat. Karena menjadi pemimpin masyarakat itu, tugas saya itu juga diantaranya, menjaga rasa aman dan nyaman di lingkungannya,” tandasnya. (Sugeng)