Mentan Cek Karantina Lalu Lintas Hewan di Bandara Soetta
Antisipasi Virus Corona
ATMnews.id, Kota Tangerang – Guna mengantisipasi masuknya virus korona yang ditemukan melalui hewan Kelelawar, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan pengecekan karantina pada lalu lintas hewan dan produknya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, Senin (3/1/2020).
“Informasi dari lembaga kesehatan hewan dunia (OIE) penyakit pernapasan akut korona yang tengah mewabah ini akibat virus novel korona (2019-nCov). Dimana data urutan genetiknya virus ini kerabat dekat CoV lain yang ditemukan beredar di populasi kelelawar Rhinolophus (Kelelawar Horseshoe),” terang Mentan di Terminal 3 Bandara Soetta, Senin (3/1/2020).
Untuk itu, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, mesti harus dilakukan pengetatan pengawasan terhadap lalulintas sumber hewan (termasuk spesiesnya) yang masuk ke Indonesia agar dapat mengantisipasi potensi dari reservoir hewan dalam penyakit ini.
“Ini yang menjadi perhatian, khususnya bagi jajaran Karantina Pertanian. Untuk terus memantau kondisi terkini dari organisai resmi dan mengantisipasi kesehatan dan keaamanan dari media pembawa hama penyakit baik hewan dan tumbuhan. Pengawasan harus diperkuat,” katanya.
Mentan berpesan kepada seluruh jajaranya yang bertugas di bandara international dan pelabuhan international, untuk mempersiapkan alat pelindung diri dan menyesuaikan standar operasional sesuai standar WHO. Petugas karantina juga diwajibkan ubtuk maju dua langkah ke depan antisipasi virus tersebut.
“Lakukan disinfeksi pada media pembawa dari seluruh pesawat negara terkena wabah ataupun transit. Periksa dengan teliti dan lakukan penahanan semua media pembawa yang tidak memenuhi persyaratan,” jelasnya.
Mentan mengatakan, pihaknya akan melakukan sesuai prosedur hukum dalam melakukan pemusnahan jika terdapat hewan yang dideteksi terjangkit virus tersebut.
“Kalau sesuai prosedur yang terjangkit harus dimusnahkan. Tapi tentu ada caranya, ada proses tahapan internasionalnya yang harus diikuti,” katanya.
Mentan pun akan berkoordinasi dengan instansi terkait, bilamana memungkinkan hanya membuka satu tempat pemasukan saja bagi pesawat atau kapal dari negara-negara terjangkit. “Agar kita dapat lakukan pengawasan yang maksimal terhadap potensi pembawa penyakit,” imbuhnya. (hisyam)