Puluhan Pasukan Pemotor Dilatih Safety Riding
Sat Brimob Polda Metro Jaya
ATMnews.id, Tangerang – Sebanyak 30 orang personil anggota Unit Patroli Kemitraan (PATRA) Satuan Brimob Polda Metro Jaya, mengikuti Pelatihan Pemeliharaan Kemampuan oleh Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Latihan selama dua hari ini dibuka Wakil Komandan Satuan (Wadan Sat) Brimob Polda Metro Jaya AKBP. Bhakti Suhendarwan, di track tanah Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (11/3/2020).
AKBP Bhakti mengatakan kegiatan ini merupakan peningkatan kemampuan Polri pada umumnya, yang terkait dengan safety riding dan pengetahuannya. “Mereka ini adalah pasukan pemotor kita yang diambil dari pasukan-pasukan kita di setiap batalyon dikumpulkan saat perespon pertama di setiap kejadian,” terangnya.
Pihaknya sengaja meminta orang yang profesional untuk melatih supaya anggota berstandar internasional saat berkendara motor dalam upaya penegakan hukum.
“Kita berharap keilmuan ini berkelanjutan nantinya bisa ditularkan juga buat para kesatuan yang lain. Dan simplenya, anggota saya ini dapat mengemudi motor dengan hebat dan selamat,” katanya.
Sementara Instruktur dari JDDC Jusri Pulubuhu menjelaskan tujuan pelatihan ini adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan dasar dalam mengoperasikan sepeda motor secara kompeten.
“Pada dasarnya mereka ini sudah terampil, kalau ngga tidak mungkin dikasih sepeda motor dan SIM. Permasalahannya apa mereka kompeten atau terampil karena biasa,” ujarnya.
Karena mobilitas Brimob yang begitu tinggi di atas sepeda motor, maka inisiatif dari pimpinannya, para anggota ini diberikan pelatihan berbasis kompeten yang memakai motor sebagai alat mobilitas. Misalnya saat kejadian, mereka harus sampai ke puncak gedung.
Dua hari ini anggota Brimob Polda Metrojaya diberikan materi riding postur, lintasan, dan kecepatan. “Tiga faktor yang dilekatkan ini agar bagaimana mengendarai motor dengan lintasan yang benar, melebar dan posisi duduk yang benar dinamis dan hergonomis (kedepan, kebelakang, ke kiri, tidak kaku, dan lain-lain).
Dirinya juga menjabarkan bahwa sepeda motor adalah sebuah kendaraan yang tidak mengenal kata stabil ketika bergerak. “Oleh karena itu motor harus bisa menjaga lintasan itu sendiri, selebar mungkin, selurus mungkin mengikuti gerakan,” terangnya.
Saat ini, walau dengan menggunakan kendaraan motor yang rata-rata pabrikannya sudah berumur 8 tahun.
“Dengan kondisi keadaan keterbatasan kendaraan yang ada, harapannya program ini meningkatkan kemampuan dengan berbagai lintasan yang ada. Bukan menjadikan mereka pembalap tapi paham pengoperasian kendaraan yang benar,” tandasnya. (Sugeng)