18 Balon Walikota Lolos Seleksi Administrasi PSI Tangsel
Dari 27 Balon Yang Ambil Formulir Pendaftaran
ATMnews.id, Tangsel – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menetapkan 18 peserta konvensi lolos seleksi administrasi penjaringan Bakal Calon (Balon) Walikota.
Jumlah tersebut didapat dari hasil rapat Dewan Pimpinan Pusat bersama DPD PSI Tangsel di Jakarta 6 Desember 2019 lalu.
“Setelah melewati seleksi berkas administrasi yang ketat, kami meloloskan 18 orang Balon Walikota pada penjaringan ini,” kata Ketua Konvensi Penjaringan PSI Tangsel, Bima Januri, Jumat (20/12/2019).
Sejak dibukanya konvensi penjaringan 15 September-20 Oktober 2019, Bima mengaku ada 27 orang yang mendaftarkan diri.
Kendati begitu, dari hasil seleksi administrasi, hanya 18 kandidat yang dinyatakan memenuhi syarat.
“Dari 27 yang mendaftar hanya 18 kandidat yang dinyatakan memenuhi syarat. Yaitu, Ade Irawan, Hj Ambar Sari, Fahd Padepie, Andreas Jiman, Siti Nur Azizah, Azmi Abubakar, Kemal Pasya, Muhammad, Riza Vilano Satria Putra, Arsid, Suhendar, Kokok Herdhianto, Mikhael Gorbachev, Tomi Patria, Masri Wendy Zulfikar, Yusrianto, R Kemal Mustafa, Boedhi Surjono” ucapnya.
Bima menuturkan, para peserta penjaringan berasal dari beragam latar belakang. Mulai pengusaha galon, pensiunan, aktivis, peneliti dan dosen, CEO, Sekda Tangsel dan juga putri Wakil Presiden.
Selain itu juga ada tiga Balon internal partai yang lolos dalam seleksi administrasi.
“Dari 18 Balon yang lolos ada tiga orang dari internal Partai yaitu Azmi Abubakar, Kokok Dirgantoro, dan Mikhail Gorbachev Dom,” pungkas Bima
Sementara, Ketua DPD PSI Tangerang Selatan, Andreas Ari mengatakan, konvensi ini adalah upaya PSI untuk mencegah korupsi.
Sebab menurutnya, kasus korupsi yang selama ini kerap membelenggu kepala daerah terus terjadi karena proses pencalonan mereka dilakukan dalam ‘ruang-ruang gelap’ dan melibatkan mahar yang besar.
“PSI percaya akar permasalahan korupsi kepala daerah adalah proses rekrutmen parpol yang tertutup, eksklusif, dan nepotis” tandas Andreas. (Ari)