BKM Tangsel Diminta Cakap Mengelola Dana Hibah Program Sanimas

Program Sanimas Islamic Development Bank Kota Tangsel

ATMnews.id, Tangsel – Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kota Tangerang Selatan diminta transparan dan cakap dalam mengelola dana hibah pada program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Hal tersebut diungkapkan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie saat acara bertema Peningkatan Kelembagaan Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan (KPP) Program Sanimas Islamic Development Bank (ISDB) Kota Tangsel tahun 2019, di Hotel Grand Zuri, Kamis (14/11/2019).

Selain itu, kata Benyamin, Keberlangsungan sarana dan prasarana (Sarpras) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik skala komunal permukiman melalui program sanimas ini akan sangat tergantung pada peran dari kelompok pemanfaat dan pemeliharan pada setiap titik lokasi sarpras.

“Kelompok ini (BKM) bertanggungjawab atas pengoperasian dan pemeliharaan baik sistem bangunan maupun pelayanan,” ungkapnya.

Benyamin menuturkan, Program Sanimas bertujuan untuk memelihara dan memanfaatkan sarana sanitasi yang layak bagi kota berpenduduk padat seperti Tangsel. Selain sebagai regulator dan inisiator, Sebagai eksekutif, dalam program ini pihaknya juga mengawasi sumber keuangan yang berasal dari Islamic Development Bank (ISDB).

“Disini kita mengawasi sumber keuangan dari ISDB. Model pembangunan dan fungsi pemerintahan sebagai regulator dan inisiator serta keberhasilan model ini harus dilanjutkan untuk meningkatkan SDM yang terdiri dari tiap unsur BKM,” pungkas Benyamin.

Sementara, Kepala Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel Djudianto mengatakan, program Sanimas termasuk program nasional, baik individu atau kelompok dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan.
Pada program tersebut, BKM merupakan kelompok yang dipercaya untuk mengelola sanitasi, salah satunya IPAL komunal seperti limbah dari wc, air cuci piring maupun dari kamar mandi.

Untuk itu, kata dia, pihaknya mengajak para BKM agar secara transparan dalam pengelolaannya.

“Kami mengajak BKM agar dalam pengelolaannya mulai dari perencanaannya pemanfaatan hingga pemeliharaannya dilakukan secara benar. Karena ini menyangkut dana hibah jadi pengelolaannya diharapkan transparan,” katanya.

Kemudian, Yudianto menambahkan, Sanpras IPAL Komunal yang dibangun pun diharapkan dapat berfungsi secara maksimal sesuai yang diinginkan.

“Keberhasilan ini bergantung dari pembuatan hingga pemeliharaan sarana ini. Sedangkan untuk bantuannya bervariatif, yakni dibawah Rp100 juta untuk satu wilayah. Ya sekitar 500 rumah per satu IPAL,” tandas Yudianto.

Untuk diketahui, program Sanimas tersebut merupakan program nasional untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat disetiap kabupaten/kota dan meningkatkan target universal akses 100-0-100 pada tahun 2019, yaitu 100 persen layanan terhadap akses air minum, 0 persen bebas kawasan kumuh dan 100 persen layanan terhadap akses sanitasi dasar. (Ari)

Via Admin
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...