Pandemi Covid-19, Daya Beli Hewan Kurban Diprediksi Menurun
Distan Banten Klaim Kebutuhan Kurban Tercukupi
ATMnews.id,Serang – Beberapa minggu lagi umat muslim dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha, yang mana saat ini akan banyak yang membeli hewan kurban.
Hingga saat ini penyebaran virus corona masih terjadi di tanah air, sehingga diprediksi akan berdampak kepada daya beli masyarakat yang menurun, termasuk pembelian hewan kurban.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Prov Banten Agus Tauchid menuturkan, pada data 2019 hewan yang dipotong untuk qurban yaitu, sapi sebanyak 13.287 ekor diprediksi menurun sekitar 12.623 ekor, kerbau tahun lalu sebanyak 1.018 ekor diprediksi menurun sekitar 967 ekor, kambing tahun sebelumnya 30.686 ekor diprediksi menurun 29.152 ekor. Sementara domba di tahun 2019 sekitar 17.162 ekordiprediksi menurun 16.304 ekor.
“Kalau melihat data ini. Ini menunjukan, dengan adanya pandemi ini daya beli masyarakat terhadap hewan qurban akan alami penurunan. Tetapi bukan berati keimanannya berkurang, hanya saja kondisinya di masa yang sulit,” ucapnya saat ditemui di kantornya, Distan Banten, KP3B, Kota Serang, Jumat (9/7/2020).
Terkait stok hewan qurban di Provinsi Banten, ia menjelaskan, Sapi yang tersedia sekitar 4.606 ekor, Kerbau 4.959 ekor, kambing 29.003 ekor dan domba sekitar 16.186 ekor.
“Memang kekurangan, tapi angka ini sangat kecil. Kambing kurang 149 ekor, domba 118 ekor, sementara kalau kerbau kita kelebihan. kecuali sapi memang kekurangannya besar.
“Terkait kekurangan ini, pihaknya akan mendatangkan dari luar daerah karena hal tersebut diperbolehkan. Kalau sapi kita biasanya mendatangkan dari Lampung dan Jawa Timur. Pemprov beserta kabupaten kota insyaAllah manjamin qurban di Banten akan terpenuhi,” katanya.
Terkait pendatangah hewan qurban dari luar daerah dimasa pandemi ini, sambungnya, pihaknya memastikan akan ada protokol kesehatan pada saat pendatangan berlangsung.
“Selain akan memastikan kesehatan hewan melalui Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) petugas yang membawa juga akan diperiksa, dan terkait harga insyaAllah masih normal,” katanya.
Terkait teknis pemotongan, sambungnya, sesuai intruksi dari Gubernur Banten Wahidin Halim kearifan lokal tidak boleh dihilangkan, seperti pemotongan hewan qurban ini.
“Pasti kebanyakan masyarakat ketika berqurban tidak ingin dipotong jadi, tetapi Ingin melihat langsung hewan qurbannya dipotong. Meski begitu, masyarakat yang memotong harus menjalankan protokol kesehatan dan jumlahnya dibatasi,” ujarnya. (Hendra)