Mahasiswa Asal Tangerang Yang Dikarantina Kembali ke Rumah
Pasca Dikarantina 14 Hari di Natuna
ATMnews.id, Kabupaten Tangerang – Pasca dikarantina atau observasi penanganan virus corona Covid-19 selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau, Dista Wahyu Prasetyo mahasiswa asal Kabupaten Tangerang disambut gembira oleh keluarga dan tetangganya.
Diketahui, mahasiswi University Of Technology China yang beralamat lengkap di Kampung Blok Sawo, Jalan Jawa RT 001 RW 006, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang itu dikarantina usai pulang dari China.
“Saya disambut gembira oleh tetangga dan keluarganya. Sebagai ungkapan rasa syukur, keluarga mengadakan acara syukuran karena saya pulang dalam keadaan selamat dan sehat,” terang Dista saat ditemui wartawan dikediamannya, Senin (17/2/2020).
Dista yang mendapat program beasiswa selama satu tahun di University Of Technology China itu merupakan mahasiswa semester akhir jurusan Teknologi Informasi. Proses perkuliahan, lanjutnya, baru menjalani selama enam bulan, karena tempat ia tinggal sudah terisolir wabah virus corona Covid-19.
“Baru enam bulan kuliah di sana, karena kota tempat saya tinggal sudah terisolir wabah corona, saya pun akhirnya pulang. Suasana kuliah sebelumnya kondusif, setelah wabah virus corona, tidak kondusif lagi. Saat ini proses kuliah dilakukan di Indonesia melalui kursus online,” jelasnya.
Dista menceritakan, pengalaman selama berada di kampusnya saat virus korona Covid-19 merebak. Dirinya mengaku lebih sering berdiam diri di kamarnya di lingkungan kampus karena takut terkena virus tersebut.
“Saat itu memang tidak bisa ke mana-mana, tapi itu pilihan saya. Jadi bukan pemerintah Tiongkok yang mengharuskan tinggal di area kampus, tapi karena saya takut kena virusnya. Kan penyebarannya cepat banget,” ungkapnya.
Dista menuturkan, mendapatkan perhatian khusus soal kesehatan selama menjalani observasi. Waktu dua pekan di pangkalan militer Natuna tersebut pun dirasa olehnya bahagia.
“Saya merasa senang saat observasi, tidak ada rasa sedih. Karena memang masa observasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan kami dan memang sangat diperhatikan. Tiap hari diperiksa,” katanya.
Sementara itu, ibunda Dista, Siti Rahayu mengaku sangat bersyukur karena anaknya bisa pulang dalam keadaan selamat. Soal nasib kuliah anaknya tersebut sepenuhnya ia serahkan kepada pemerintah.
“Kami berharap Dista bisa lulus di semester akhir dengan nilai tinggi dan tidak ada hambatan,” tambah Siti. (Hisyam)