Kurang Tidur Berpotensi Tingkatkan Diabetes, Ini Penjelasannya
Gula Darah Naik, Tidur Tidak Nyenyak
ATMnews.id, Jakarta- Kurang tidur berpotensi sebabkan diabetes karena memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur dan memetabolisme glukosa.
Kualitas orang yang menderita kadar gula darah tinggi dipastikan tidurnya tidak akan nyaman. Sebab, ketika kadar gula darah terlalu tinggi, ginjal mencoba menyingkirkannya dengan buang air kecil.
Seperti melansir dari Times of India, jika penderita diabetes terlalu sering bangun malam hari untuk pergi ke kamar mandi, hal ini juga bisa menjadi pertanda kadar gula darah tinggi.
Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang sehat diminta untuk tidur hanya empat jam di malam hari selama enam hari. Setelah enam hari, tingkat toleransi glukosa (kemampuan untuk memecah glukosa) dari orang-orang ini diukur.
Hasilnya, ditemukan bahwa tingkat toleransi glukosa mereka adalah 40 persen lebih rendah dari sebelumnya. Mencapai tingkat yang khas orang dewasa yang lebih tua yang berisiko diabetes.
Selain itu, ketika orang yang kurang tidur diberi makan sarapan tinggi karbohidrat, kadar glukosa tetap secara signifikan lebih tinggi daripada ketika cukup istirahat.
Mengapa itu terjadi. Ketika seseorang memasuki tidur nyenyak, aktivitas sistem saraf turun, otak menggunakan lebih sedikit glukosa dan perubahan lainnya terjadi seperti peningkatan hormon pertumbuhan dan penurunan hormon aktivasi kortisol.
Itulah sebabnya tidur nyenyak dalam jumlah yang cukup sangat penting dalam mengatur kadar glukosa tubuh.
Dalam penelitian lain, tim memanipulasi tahapan tidur orang. Para ilmuwan mengganggu tidur orang hanya cukup untuk mencegah mereka memasuki tidur nyenyak tetapi tidak cukup untuk membangunkan mereka sepenuhnya.
Setelah malam-malam ini, sensitivitas insulin dan kadar glukosa orang-orang ini turun 25 persen. Para ahli percaya ini adalah alasan kurang tidur dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan risiko diabetes.
Orang yang menderita diabetes harus sangat berhati-hati dengan tidur. Karena bahkan sedikit perubahan dalam rutinitas mereka dapat membuat mereka mengalami kekurangan energi dan kelelahan.
Semakin Anda merasa lelah, semakin banyak motor tubuh Anda bekerja dan Anda menjadi semakin mungkin mengalami defisiensi insulin. Dengan demikian, tidur yang tepat sama pentingnya dengan diet untuk penderita diabetes.
Lalu, berapa banyak tidur yang dibutuhkan? Tidak ada satu formula untuk berapa banyak tidur yang dibutuhkan seseorang. Kebutuhan tidur seseorang ditentukan secara genetik dan bervariasi. Rata-rata, kita membutuhkan 7,5 jam tidur per malam.