Waspadai Penyakit Pascabanjir

Tiga Sumber Penyebaran Penyakit Pascabanjir

ATMnews.id, JAKARTA- Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan gastroenterologi hepatologi, Prof Ari Fahrial Syam menyebutkan ada tiga sumber penyakit pascabanjir.

“Penyebarannya bisa melalui makanan dan minuman, nyamuk, dan tikus,” kata Ari seperti dikutip Republika.co.id, Kamis, (2/1/2020).

Ari mengingatkan bahwa anak-anak termasuk kelompok rentan yang mudah terkena penyakit pascabanjir. Apa saja jenis penyakit pascabanjir yang bisa disebarkan melalui makanan dan minuman, nyamuk, serta tikus. Tiga penyebaran sumber penyakit tersebut, yakni:

Penyakit menular lewat makanan dan minuman

Penyakit yang ditularkan oleh konsumsi makanan dan minuman penyebarannya berlangsung secara fecal-oral. Ini artinya, penyebab penyakit masuk ke saluran cerna lewat makanan dan minuman tercemar tinja penderita.

Penyakit yang ditularkan bisa berupa infeksi kolera, disentri, rotavirus, serta demam typhus. Pasien dengan infeksi usus bisa datang dengan diare, muntah berak, mulas saat buang air besar, dan BAB ada darah. Diare juga menjadi Kejadian Luar Biasa pada banjir Jakarta beberapa tahun yang lalu,

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) alias demam berdarah dengue juga rawan terjadi pascabanjir. Penyakit ini meluar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti

Penyakit yang ditularkan melalui tikus

Penyakit yang ditularkan melalui tikus juga sering muncul pascabanjir. Salah satu contohnya ialah leptospirosis yang dibawa melalui kencing dan kotoran tikus dalam genangan banjir.

Ketika mengalami luka terbuka pada tangan atau kaki atau mukosa mulut, maka air yang sudah tercemar dengan kotoran tikus yang sudah mengandung leptospirosis bisa membuat orang terjangkit. Penderita leptospirosis akan mengalami keluhan demam tinggi mendadak, sakit kepala, mual muntah, lemas, nyeri otot terutuma otot betis. Mereka juga bisa menderita mata merah dan timbul kuning pada mata dan kulit.

Penderita leptospirosis warna air seninya berubah seperti air teh. Sekilas, penderita akan tampak seperti orang dengan infeksi hepatitis virus.

“Penyakit leptospirosis sangat berbahaya jika berlanjut dengan berbagai komplikasi, antara lain kerusakan ginjal, peradangan pankreas, liver, paru, dan otak,” jelas Ari. (Red)

 

Via Editor
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...