Pemindahan dan Penebangan Pohon di Monas Disoal

PSI Desak Inspektorat Audit

ATMnews.id, Jakarta – Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan keberadaan pohon yang ditebang karena revitalisasi Monas. Pohon-pohon itu menurut PSI tidak didata dengan baik. Pendataan tersebut di antaranya mencakup jenis pohon, jumlah, diameter, dan tinggi pohon.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad mengatakan, tidak ada berita acara revitalisasi Monas mengenai pohon-pohon tersebut.

“Apakah ada berita acara pemindahan dan penebangan pohon? Berapa jumlah pohon yang dipindahkan dan berapa yang ditebang? Angka yang disampaikan oleh UPT Monas berbeda dengan yang diungkapkan oleh Sekda. Pemprov DKI harus bisa menjelaskan secara gamblang kepada masyarakat,” kata Idris Ahmad, Ketua Fraksi PSI DKI Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Untuk itu, Idris meminta agar Pemprov DKI membuka siapa yang menjadi pelaksana penebangan pohon. Sebab kontraktor revitalisasi Monas malah menyebut Dinas Kehutanan yang melakukan penebangan. Namun, hingga saat ini belum ada klarifikasi dari Dinas Kehutanan mengenai hal ini.

“Jika Dinas Kehutanan yang melakukan penebangan pohon, maka biasanya kayu dibawa ke gudang. Berapa meter kubik kayu yang dibawa ke gudang? Apakah kayu tersebut disimpan saja atau dijual?,” ujarnya.

Menurut Idris, ada beberapa jenis pohon yang tumbuh di Monas, salah satunya mahoni. Sementara itu, harga kayu cukup mahal, sekitar 3 sampai 5 juta rupiah per meter kubik.

“Jadi, seandainya kayu-kayu tersebut dijual, apakah uangnya masuk ke kas negara? Ada banyak hal yang masih gelap, oleh karena itu PSI mendesak agar Inspektorat segera melakukan audit tentang pemindahan dan penebangan pohon di Monas,” imbuhnya. (Irur)

 

Via Redaksi
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...