Sanggupkah Sang Jenderal Berantas Mafia Bola di Indonesia
Jaringan Mafia Sepakbola Indonesia
Atmnews.id, JAKARTA – Terpilihnya Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019–2023, dalam kongres luar biasa yang berlangsung di Hotel Shangri-La Jakarta pada Sabtu 2 November. Menjadi harapan banyak pencinta sepakbola tanah air akan prestasi sepakbola di kancah internasional, dan terpenting mengangkat kompentisi sepakbola di Indonesia makin maju.
Namun ada tugas berat yang diemban orang nomor satu di organisasi sepakbola indonesia, sanggupkah Iwan Bule memberantas dan membersihkan jaringan mafia sepakbola di kompetisi liga indonesia ?
Usai terpilih, Iwan Bule menegaskan salah satu fokus kerjanya adalah pemberantasan kasus pengaturan skor pertandingan sepakbola Indonesia. Ia menyatakan siap bekerja sama dengan pihak kepolisian, terutama Satgas Antimafia Bola, untuk menumpas praktik-praktik terlarang itu.
“Saya komit seperti yang saya sampaikan sebelumnya (untuk memberantas mafia bola). Nanti jika memang terbukti akan saya dorong ke pihak kepolisian. Tinggal atur saja (kerja sama dengan kepolisian) begitu juga dengan Kemenpora. Nanti Satgas Antimafia Bola akan memberi tahu kami untuk nanti diselesaikan. Evaluasi pasti ada itu,” ujar Iwan Bule, Sabtu 2 November 2019.
Kemudian ia menyoroti anggota Exco PSSI yang rangkap jabatan di klub. Iwan menyarankan untuk mengundurkan diri. Namun jika ditemui kasus salah satu klub yang ada Exco di dalamnya mendapat keuntungan, maka akan dilakukan evaluasi.
“Itu sulit. Exco itu dipilih oleh kita juga, sehingga tidak bisa kita intervensi, karena sebelumnya juga ada. Tinggal pengawasan kita kepada mereka. Jadi, pertandingan harus fair. Jangan sampai ada yang menguntungkan salah satu klub. Sementara belum berpikir ke sana (meminta Exco mundur dari klub). Tapi jika ada indikasi salah satu klub diuntungkan akan kita evaluasi,” jelasnya.
Jaringan Mafia Sepak Bola Indonesia
Kepolisian Republik Indonesia pun turut dikerahkan untuk mengatasinya dengan membentuk Satuan Tugas Antimafia Bola pada bulan Desember 2018. Pengungkapan kasus per kasus mereka lakukan.
Sebut saja perkara dugaan penyuapan dan pengaturan skor yang diungkap Manajer Madura FC Januar Herwanto. Kemudian kasus yang dilaporkan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani mengenai pemerasan yang diduga dilakukan oknum pengurus PSSI.
Dalam pengungkapannya, Satgas Antimafia Bola mengamankan empat orang dan menetapkannya sebagai tersangka. Mereka adalah anggota Exco PSSI dan Ketua Asosiasi Provinsi Jawa Tengah, Johar Lin Eng; anggota Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto alias Mbah Putih; mantan anggota Komite Wasit, Priyanto; serta wasit futsal Anik Yuni Artika Sari yang juga putri dari Priyanto.
Selanjutnya Satgas Antimafia Bola mengamankan Nurul Safarid, wasit pertandingan Persibara Banjarnegara versus Persekabpas Pasuruan. Satgas juga menetapkan empat perangkat pertandingan Persibara vs Persekabpas menjadi terangka.
Kemudian turut diamankan ML, direktur penugasan wasit di PSSI. Lalu ada mantan penanggung jawab PS Mojokerto Putra, Vigit Waluyo, yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kemudian pada Januari 2019, Satgas Antimafia Bola melakukan penggeledahan di Kantor PSSI, PT LIB, dan Komisi Disiplin. Aksi ini mengungkap keterlibatan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono.
Ia diduga menjadi aktor intelektual kasus perusakan barang bukti kasus pengaturan skor. Satgas menemukan dokumen yang diduga dihancurkan oknum di Kantor Komisi Disiplin PSSI.
Petugas kemudian menetapkan para tersangka kasus dugaan perusakan barang bukti tersebut. Masing-masing adalah Muhammad Mardani, Abdul Gofur, Musmuliadi, dan Joko Driyono.
Paling anyar mantan Exco PSSI, Hidayat, yang statusnya dinaikkan menjadi tersangka. Total ada 16 tersangka yang ditetapkan Satgas Antimafia Bola Polri.
Lalu pada Agustus 2019, Polri membentuk kembali Satgas Antimafia Bola Jilid II. Tim ini akan menjalankan tugas selama empat bulan ke depan dan dipimpin Kepala Biro Provos Polri Brigjen Hendro Pandowo. mereka bertugas di 13 wilayah yang tersebar di Indonesia.
Polri berharap Komjen Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mampu membersihkan jaringan mafia sepakbola setelah dilantik menjadi ketum PSSI.
“Kami berharap Pak Iwan bisa memberangus praktik mafia bola yang selama ini menjadi salah satu konsentrasi Polri,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin 4 November 2019.
Selain itu, Polri mengucapkan selamat atas terpilihnya jenderal bintang tiga itu sebagai ketua umum baru PSSI. Polri juga berharap Iwan Bule bisa meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia di kancah internasional.
“Kami mengucapkan selamat atas terpilihan Komjen Mochamad Iriawan (Setama Lemhanas); dan berharap di bawah kepemimpinan Beliau, PSSI dapat lebih berprestasi di kancah pesepak bolaan internasional,” tutup Dedi. (Tim ATM)