Ini Alasan Lambatnya Pembangunan Gedung di SMPN 18 Kota Tangsel

Terkendala Soal Aset

ATMnews.id, Tangsel – Belum rampungnya proyek tahap 1 penambahan kelas SMPN 18 Kota Tangsel ditenggarai lambatnya penyerahan aset dari pemilik sebelumnya ke Pemkot Tangsel.

Hal tersebut diungkapkan Pengawas Proyek dari CV Mandiri Baru, Dedi Riyanto saat dikonfirmasi, Sabtu, (11/1/2020).

Dedi menjelaskan pembongkaran gedung proyek APBD 2019 dari Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel sesuai terpampang di papan senilai Rp 7,5 milyar dengan lokasi di Jalan Benda Barat 14 Ujung RW 09 Pondok Benda Pamulang.

“Proyek ini memang sempat molor 2,5 bulan. Saat itu pihak aset belum mau menyetujui, dan kita tidak mau ambil resiko,” katanya kepada wartawan saat dihubungi, Sabtu (11/1/2020).

Kemudian, Kata dedi, pihak aset tidak mau membongkar bangunan sebelumnya dengan alasan tak ada anggaran. Lantaran sudah teken kontrak, perusahaan CV Mandiri Baru terpaksa membongkar sendiri meski pembongkaran tak ada di rencana anggaran biaya (RAB).

Kontrak tersebut sudah berjalan 1,5 bulan baru terima surat terima lapangan (STL) setelah dua bulan kemudian.

“Setelah ada STL kita berani bongkar. Tetapi hasil bongkaran diambil menghendaki kita yang bongkar tapi hasilnya dari barang bongkaran gedung, mereka yang ambil,” papar Dedi.

“Yayasan sepengetahuannya dari bidang aset itu yang mengambil barang-barangnya, misalnya bekas bongkaran dari gedung ruang perpustakaan. Malahan dari aset tersebut justru menekan kita minta bantuan anggaran, padahal kita kan tidak ngecas dari pihak dinas,” terangnya.

Sekarang malah berbalik ke kita, dari gedung memang tidak selesai sesuai RAB. Memang jadi tidak full, mulai dari belanja kusen, ngga ada lampu, ngga ada plafon, hingga saat rapat terakhir beberapa waktu lalu hasilnya didowngrade.

“Misal awalnya SPK pembangunan dari keramik saja harus 60×60 cm di downgrade (turunin). Biar ada sisa anggaran untuk nutupin kayak listrik, terutama plafon atap di lantai 3 meskipun tidak tertutupi semua.

“Kita kena sanksi juga tapi konsekuensinya harus selesai. Padahal kan SPK seperti pekerjaan pemasangan keramik harusnya 60×60 diturunin ukurannya. Jadi keramik yang ukurannya dibawa itu, otomatis volume kerjaan itu jadi bertambah banyak dan dialihkan untuk pekerjaan lain seperti menutupi plafon,” tandasnya sembari mengaku CV Mandiri Baru ini pusatnya di Aceh namun cabang di Tangsel ini beralamat di BSD. (Sugeng)

 

Via Admin
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...