Miris, Bertahun-tahun Nenek Sapiah Tinggal di Kandang Ayam

Koramil 0227/Cipocok Bantu Membangun Kamar Nenek Sapiah

ATMNews.id, Kota Serang – Nenek Sapiah (90), hidup sebatang kara bertahun-tahun tinggal di bekas kandang ayam yang berada di Kampung Cidadap Pasir, RT 01 RW 03, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten.

Kondisi kamarnya berada dibelakang rumah milik Rohiyah (52). Ukuran kamarnya hanya 1,5 meter kali 1,5 meter. Lantaran sudah sepuh, pendengarannya pun kurang. Bahkan, dia harus buang air besar dan kecil di tempat tidurnya.

Untuk makan, minum, membersihkan tubuh sang nenek dan kotoran Nenek Sopiah, dilakukan oleh Rohiyah yang suaminya hanya seorang tukang ojek dengan penghasilan tak menentu setiap harinya.

Bangunan kamarnya pun hanya terbuat dari triplek tipis yang ditutupi spanduk bekas, alasnya hanya tanah. Atapnya pun hanya dari seng yang sudah bolong dan selalu bocor saat hujan turun.

Saat masih mudanya, sang nenek kerap memijat untuk orang yang membutuhkan tenaganya untuk ‘service badan’.

“Nenek ini enggak punya suami, enggak punya keluarga, saudara. Kasian enggak ada yang ngurus. Saya kasih makan minum seadanya. Pekerjaan suami saya hanya ngojek,” kata Rohayah, ditemui dikediamannya, Kamis, (7/11/2019).

Mendengar keluhan Rohayah, pihak Koramil 0227/Cipocok, Kota Serang menyambangi kediaman Sapiah.

Rohayah menceritakan kondisi Nenek Sapiah ke anggota Koramil 0227/Cipocok, Kota Serang datang melihat kondisi rumah nenek tersebut. Ia meminta kepada pihak Koramil dibuatkan kamar yang lebih layak.

“Alhamdulillah disini, dari Koramil, bapak ABRI datang kesini, yang membangun ini dari Koramil. Kalau bisa mah pengen dibantu sama pemerintah, ya terserah pemerintah lah (apa bantuannya),” harapnya.

Sementara, Pihak Koramil 0227/Cipocok membenarkan telah membangun kamar yang lebih layak dibandingkan kondisi sebelumnya. Kapten CAJ (K) Ana Dahliana, selaku Danramil menjelaskan pihaknya saat itu tidak memiliki dana untuk membuatnya. Sehingga harus menggandeng dan mengajak toko material untuk bergotong royong membantu nenek Sapiah.

Danramil wanita satu-satunya di Banten ini menjelaskan kalau material bahan bangunan berupa semen, pasir, triplek, kayu hingga bajaringan di bantu oleh toko matrial. Kemudian yang membangun kamar nenek Sapiah dilakukan oleh prajuritnya. Bahkan keramik sebagai alas kamar sang nenek, menggunakan sisa keramik yang ada di Koramil 0227/Cipocok.

“Saya minta anggota saya keliling ke toko matrial untuk minta bantuan. Malu memang, tapi bagaimana lagi. Anggap saja kita membantu orangtua kita sendiri. Biar yang maha kuasa yang membalas,” ujar Kapten CAJ (K) Ana Dahliana.

Kapten Ana mengaku, apa yang dilakukan prajuritnya untuk membuatkan rumah layak huni masih belum sempurna. Namun hanya itu yang bisa dilakukan olehnya untuk membantu sesama. Terlebih Nenek Sapiah sudah di anggap sebagai orangtuanya sendiri.

“Kita bangun ala kadarnya saja, setidaknya lebih layak dari sebelumnya. Luasnya kita tambah jadi 2,5 meter kali 1,75 meter. Karena lahannya terbatas. Kita bangun selama tiga hari,” pungkasnya. (Aden)

Via Redaksi
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...