Penyuaraan Antirasisme George Ployd Terus Meluas, Aktivis Banten: Rasisme di Papua Juga Harus Dihentikan

7 Pemuda Papua Tengah Dituntut Pasal Makar Buntut Aksi Antirasisme

ATMnews.id,Serang-Pegiat HAM dan aktivis isu Papua, Veronica Koman, mengatakan gerakan Black Lives Matter yang terjadi di sejumlah negara relevan dengan persoalan Papua saat ini.

Sudah semestinya masyarakat Indonesia turut menyuarakan permasalahan rasisme terhadap warga Papua. Menurutnya, warga negara yang baik justru harus menyuarakan hal tersebut.

Saat ini, Dikatakan Veronika, tujuh pemuda Papua tengah dituntut dengan pasal makar dan diancam penjara 5-17 tahun. Padahal, mereka hanya terlibat aksi antirasisme di Jayapura, yang merupakan buntut dari insiden rasisme di asrama mahasiswa Papua di Surabaya pada Agustus 2019.

Aktivis Banten Juni Akbar Firman mengatakan, peristiwa di AS mencerminkan rasisme di Indonesia yang terus menyulut kemarahan rakyat papua pada beberapa waktu lalu ketika pengepungan disertai rasisme di Asrama Mahasiswa Papua Yogyakarta pada 2016 dan di Surabaya pada 2019.

“Kejadian rasisme belum terselesaikan di Indonesia, apalagi melihat tujuh pemuda Papua dituntut belasan tahun dengan pasal makar karena terlibat aksi antirasisme yang merupakan buntut dari pengepungan disertai rasisme di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya dan Yogyakarta,” katanya, Selasa (9/6/2020).

Menurut Firman, rasisme yang menimpa George Ployd hanya gambaran kecil, bahkan di papua yang memiliki ras kulit hitam sudah ratusan meninggal dunia, apalagi, diakuinya, jika dikupas dari rentetan sejarah hingga hari ini tahanan politik orang papua mungkin masih banyak dibalik dijeruri besi.(Mg-Dra)

Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...