Ini Cara Komunitas NAKAL Bangun Karakter Penerus Bangsa
Komunitas Nakal Bangun Karakter Generasi Bangsa
ATMNews.id, Tangerang- Anggota Project Pop Herman Josis Mokalu atau yang biasa dipanggil Yosi mempunyai cara berbeda membangun karakter generasi penerus bangsa.
Seniman asal Bandung ini membentuk Komunitas NAKAL atau Nasionalis Radikal.
Ketua Komunitas Nakal Yosi mengatakan, komunitas Nakal merupakan sebuah wadah pergerakan untuk mengedukasi melalui diskusi sejarah mengenai kepedulian, nilai-nilai positif, pengorbanan dan kebersamaan kehidupan berbangsa kepada komunitas, perguruan tinggi dan kalangan pelajar untuk melahirkan karakter kebangsaan.
“Jadi radikal yang dipakai nama komunitas ini maksudnya mewakili sebuah kepercayaan akan sebuah akar yang perlu kita perjuangan. Akar nilai nasionalisme yang perlu kita pertahankan disetiap generasi di Indonesia. Jadi kita radikalnya bukan macem-macem, tapi kita membelanya kebersamaan,” kata Yosi saat konferensi pers lomba kreatif kebangsaan di Unika Atmajaya BSD, Sabtu, (2/11/2019).
Selain melalui diskusi sejarah, Yosi mengungkapkan, salahsatu cara untuk membangun karakter kebangsaan dengan cara menggelar lomba pidato kreatif kebangsaan yang digagasnya bersama Ikatan Alumni Unika Atmajaya. Yosi percaya, dengan lomba pidato kebangsaan, melihat generasi sekarang masih peduli dan mempunyai nilai nasionalisme yang tinggi.
Yosi mengaku terkesima melihat peserta lomba dengan piawainya menyampaikan pidato kebangsaan. Artinya, tidak boleh pesimis dengan masa depan negara, karena masih banyak pemuda yang tidak muncul di permukaan sangat cinta kepada Indonesia.
“Tadi pas lomba ada komunitas yang sehari-harinya nongkrong ngomongin negara, nah itu kan sesuatu yang mengejutkan. Kita mungkin berfikir anak muda sekarang hanya mikirnya sosial media, main game. Tapi ternyata mereka (peserta lomba) mengakui bahwa setiap hari nongkrong ngomongin negara. Makanya pas mereka berpidato, lancar banget,” ungkapnya.
Kemudian Yosi menambahkan, salah satu tujuan digelarnya pidato kebangsaan juga untuk memberi kesempatan kepada pemuda agar berani bersuara dan menunjukan bahwa ada generasi muda yang berani menyuarakan jiwa nasionalisme.
“Tujuan lain dari lomba pidato kebangsaan ini juga untuk memberikan panggung dan juga menunjukan kepada generasi muda lainnya, bahwa masih ada kalangan muda yang menyuarakan tentang nasionalismenya, wah itu keren,” pungkas Yosi. (Ari)