Blue Green Indonesia: Wacana Ekspor Benih Lobster Terlalu Terburu-buru
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Diminta Turun ke Daerah
ATMnews.id, Jakarta- Wacana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuka kembali ekspor benih lobster dinilai langkah yang tergesa-gesa.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Blue Green Indonesia Dian Sandi Utama seperti dilansir Republika.co.id, Minggu, (15/12/2019).
Selain itu, Lembaga Pemerhati Lingkungan mengkritisi wacana mencabut Peraturan Menteri KP Nomor 56/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster (Panulirus Spp.), Kepiting (Scylla Spp.), dan Rajungan (Portunus Spp.) dari Wilayah Republik Indonesia, terlalu tergesa-gesa. Pemerintah dianjurkan mendorong industri budi daya benih dalam negeri.
Semestinya Menteri Edhy memperbanyak kunjungan ke beberapa daerah terlebih dahulu menemui para nelayan dan masyarakat yang bergerak di bidang budidaya. Tujuannya agar apa yang akan diwacanakannya tidak menjadi kontroversi seperti sekarang ini.
“Wacana keputusan ini sangat jauh dari ekspektasi kami terhadap Pak Edhy sebenarnya,” ujarnya.
Dian menilai Edhy yang merepresentasikan Prabowo-isme dalam setiap pidatonya selalu bicara tentang kedaulatan dan ekonomi negara. “Mengirim benih lobster ini bagi kami bertentangan dengan itu tapi jika bicara ekonomi untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah dengan mendukung penuh budidaya dalam negeri,” lanjutnya.
Dian mengatakan sebaiknya kebijakan pelarangan ekspor benih lobster tetap dipertahankan. Kemudian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong tumbuhnya percepatan industri budidaya dalam negeri.
Kata dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa menyelenggarakan penguatan kapasitas lewat pelatihan-pelatihan, memikirkan inovasi dan teknologinya. Karena itu langkah hulu yang dibutuhkan saat ini sehingga nelayan menangkap benih untuk dijual dalam negeri dan lobster besar bisa diekspor nantinya, baik hasil tangkapan maupun dari pembudidaya.
“Padahal sejatinya kemajuan bisa ditempuh lewat berbagai inovasi dan tidak serta merta meninggalkan lingkungan. Jika induknya ditangkap, benihnya diekploitasi, apa tidak punah nanti lobster kita,” kata Dian.
Dian meminta Edhy lebih memperhatikan keberlanjutan lingkungan. “Jangan karena arah politik berganti, maka semua yang sudah baik pun akan diganti,” tandasnya. (Red)