Grup Lippo Alami Kerugian Bisnis, Ini Nilainya

Kerugian Bisnis Grup Lippo

ATMNews.id, Jakarta – Dalam rilis resmi yang dikeluarkan PT Lippo Karawaci (LPKR), perusahaan tersebut mengalami pembengkakan kerugian bersih senilai Rp 1,72 miliar dari rugi kuartal ke tiga-2018 sebesar Rp 779,59 miliar.

Meski begitu, PT LPKR juga akan menyelesaikan proyek yang sedang berjalan dan diharapkan selesai pada Maret.

Dikabarkan, dari total pendapatan emiten ini masih meningkat tipis 0,07 persen menjadi Rp 8,27 triliun. Meski pendapatan naik tipis, tetapi beban pokok pendapatan Lippo Karawaci meningkat 13,67 persen secara tahunan menjadi Rp 4,99 triliun.

Akibatnya, laba kotor LPKR turun 15,1 persen menjadi Rp 3,19 triliun. Penurunan laba kotor sektor properti dari tahun sebelumnya menjadi penyebab.

Hingga September 2019, laba kotor sektor properti hanya mencapai Rp 540 miliar dari sebelumnya Rp 1,41 triliun. LPKR juga menderita rugi usaha sebesar Rp 902,41 miliar dari sebelumnya membukukan laba usaha Rp 345,97 miliar.

Ini karena pendapatan lainnya turun dari Rp 1 triliun menjadi Rp 211,54 miliar dalam sembilan bulan pada 2019. Beban usaha pun meningkat 12,45 persen menjadi Rp 2,89 triliun.

Tahun depan, CEO LPKR John Riady lewat rilis resmi menjelaskan, LPKR akan menyelesaikan penjualan Lippo Mal Puri pada pertengahan 2020.

“Kami akan fokus menjual aset dan meningkatkan kinerja bisnis inti kami,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan setelah melepas saham dompet digital OVO, Lippo Group juga menyatakan melepas saham First Media. Meski belum diketahui alasan melepas saham First Media, tetapi pengamat menilai ini masih terkait dengan kondisi finansial perusahaan.

Kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Sulistyo, bahwa pelepasan saham First Media hanyalah masalah jatuh bangun sebuah bisnis, dan ini sangat lumrah di dunia bisnis.

“Di satu sisi kita tahu kemarin kan First Media ada masalah persoalan dari siklusnya yang turun. Ada juga masalah keuangan, dan itu bagian dari bisnis saja,” kata Eko (red)

Via Redaksi
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...