Indonesia Kurang Pasokan 1,4 Juta Ekor Sapi

Upaya Pemenuhan Daging Sapi Dalam Negeri

ATMnews.id, Jakarta – Dalam upaya pemenuhan daging sapi dalam negeri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menargetkan swasembada daging sapi di Indonesia.

Untuk percepatan target swasembada daging tersebut, Mentan Syahrul mendorong jajaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) untuk bekerja keras mewujudkannya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan RI, Kuntoro Boga Andri menjelaskan, saat ini populasi sapi dalam negeri masih kurang. Langkah pertama yang dilakukan, Kementan terus berupaya menggenjot dan meningkatkan populasi sapi lokal dengan program inseminasi buatan massal untuk mengejar kekurangan sekitar 1,4 juta ekor populasi sapi dalam rangka swasembada daging. Meski demikian, pengadaan sapi indukan juga diperlukan sehingga dapat mendongkrak populasi sapi untuk mencapai swasembada.

“Namun harus dipahami bahwa memperbanyak sapi indukan banyak caranya, bisa dengan pencegahan pemotongan betina produktif, maupun mendatangkan sapi indukan dari luar,” katanya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, dalam rilis yang diterima ATMnews.id, Selasa, (5/11/2019).

Langkah kedua, lanjut Kuntoro, Kementan akan mendorong semua elemen terutama pemerintah daerah dan BUMN untuk serius mengembangkan peternakan sapi. Idealnya, peternakan sapi difokuskan di beberapa provinsi yang menjadi sentra produksi sehingga upaya peningkatan produksi daging dalam negeri dapat terwujud.

“Jika pengembangan sapi dilakukan di 34 provinsi, itu menjadi tidak fokus. Karena itu, strateginya dengan fokus misal pada 10 provinsi pusat pengembangan sapi. Tetapi memang itu menjadi kekuatan real dan menjadi percontohan pengembangan sapi di Indonesia,” ujarnya.

Sementara untuk daerah lainnya, Kementan akan menjadikan sentra produksi komoditas jagung dan komoditas unggulan lainnya sesuai kawasan pengembangan. Langkah ketiga, Mentan Syahrul meminta upaya meningkatkan populasi sapi pun bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem integrasi dengan sawit.

Nantinya, lahan sawit dapat terintegrasi dengan pengembangan sapi. Karena saat ini baru difungsikan sekitar 0,9 persen, padahal potensi lahan sawit untuk pengembalaan sapi sangat luar biasa. “Jika kita bisa isi 20 persen dari lahan sawit yang ada, maka akan selesai semua masalah daging sapi,” ucapnya.

Dalam waktu singkat, Kementan akan berkoordinasi dengan para pimpinan daerah, bupati, gubernur dan mantan-mantan gubernurnya untuk dijadikan advisor dalam mensukseskan program integrasi sawit-sapi ini.

Kemudian langkah keempat, Mentan Syahrul mengatakan, target swasembada daging merupakan tanggung jawab bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha serta stakeholder lainnya agar saling bersinergi. Terakhir, Mentan Syahrul menegaskan bahwa swasembada pangan khususnya daging sapi akan terwujud jika berorientasi bisni dan memikirkan kebutuhan pasar.

“Selama ini swasembada sulit dicapai atau tidak jalan, karena tidak memikirkan pasar. Kita hanya memikirkan budidaya atau onfarm-nya saja tanpa memikirkan bisnisnya,” tukasnya. (Kiki)

Via Redaksi
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...