Kelamaan Tak Sekolah, DPRD Jakarta: Anak-anak Sudah Stres

Pemerintah Harus Punya Konsep Buka Sekolah saat New Normal

ATMnews.id, Jakarta-Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, meminta pemerintah daerah dan pusat memberikan kepastian untuk membuka sekolah dengan konsep new normal atau kenormalan baru. Politikus Partai Amanat Nasional itu menolak kebijakan penutupan sekolah yang terlalu lama.

“Anak-anak sudah stres. Perkembangan emosional dan sosialnya terganggu. Negara harus menyiapkan dunia yang aman buat anak-anak, bukan menggantung bahkan menjauhkannya,” katanya dikutip Tempo.co, Senin, (2/6/2020).

Menurut dia, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta tidak punya kebijakan yang jelas terkait pembukaan sekolah dengan konsep new normal. Padahal, pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan kepastian dan ketenangan orang tua dan siswa yang telah lama berada di rumah.

Pemerintah, tutur dia, mesti menyiapkan ukuran untuk kebijakan new normal di sekolah. Jika pusat perbelanjaan mau dibuka, semestinya sekolah juga sudah dipersiapkan untuk dibuka.

Zita menyatakan jika terjadi kenaikan jumlah kasus saat sekolah dibuka maka pemerintah bisa kembali menutup sekolah. “Jadi, kita punya harapan dan ukuran. Tidak seperti sekarang, digantung. Pemerintah tidak punya rencana jelas, jadi macam-macam orang datang bawa rencana,” ucap dia.

Menurut dia, yang terjadi sekarang adalah kesimpangsiuran wacana dari pemerintah pusat. Sebab, pemerintah hanya berfokus pada masalah ekonomi dan melupakan sistem pendidikan yang juga terkena goncangan.

Zita lantas mempertanyakan kesiapan kementerian dalam menyiapkan kurikulum belajar online. Selain itu, dia menilai prosedur penyelenggaraan pendidikan new normal masih belum disampaikan oleh pemerintah.

“Infrastrukturnya perlu, misalnya wastafel yang jumlahnya memadai. Random test per dua minggu. No adult school selain guru, jadi contact tracing makin jelas,” ujarnya.

Selain itu, Zita menyarankan pemerintah segera membuat kurikulum pendidikan online untuk menghadapi pandemi Corona yang belum tahu kapan akan menghilang.

Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...