Gereja dan Masjid Berhadapan, Acara Keagamaan Saling Bantu

Toleransi Umat Beragama Di Tangsel

ATMnews.id, Tangsel – Di Perumahan Bintaro Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berdiri Masjid dan Gereja yang saling berhadapan.

Meski letaknya berseberangan hanya dibatasi jalan perumahan, toleransi antar umat beragama terasa kental terlihat dari Masjid Raya Bintaro dan Gereja Immanuel yang terletak di Jalan Maleo, Sektor 9 Bintaro.

Gereja dan Masjid Berhadapan, Acara Keagamaan Saling Bantu
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Immanuel Bintaro

Wakil ketua majelis Gereja Kristen Indonesia (GKI) Immanuel, Bresman mengatakan, sejak berdirinya GKI tersebut sekira 20 tahun lalu, toleransi antar umat beragama sudah terbangun. Hal itu dapat dilihat ketika dari masing-masing pemeluk dari kedua agama tersebut melaksanakan ibadahnya.

“Di sini mah aman-aman aja, ga ada ribut-ribut dari dulu juga. Komunikasi dengan muslim terjalin baik, bahkan kalau lagi Jumatan parkir di masjid kan kadang penuh, jadi parkir di sini,” kata Bresman, Selasa (24/12/2019).

Bresman mengungkapkan, saat ini jemaat Gereja Immanuel mencapai lebih kurang 1000 orang. Pada perayaan Natal, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan demi khidmatnya misa yang dilakukan jemaat saat melaksanakan ibadah.

“Kalau untuk perayaan hari besar kita tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian demi kelancaran beribadah,” ungkap Bresman.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Yayasan Masjid Raya Bintaro, Heri Andrianto menuturkan, komunikasi yang baik sudah terjalin antara pihak Masjid dengan Gereja Immanuel sejak didirikannya kedua tempat ibadah tersebut oleh pengembang.

Bahkan kata Heri, pihaknya juga saling berbagi lahan parkir kendaraan, ketika jemaat Gereja melaksanakan Ibadahnya.

“Jika ada kegiatan keagamaan kita saling komunikasi lewat surat, kita saling memanfaatkan lahan masing-masing bergantian. Kalau saya Lakum Dii Nukum Wa Liya Diin (untuk mu agama mu, untuk ku agamaku), kedepannya saya berharap komunikasi ini dapat terus berjalan,” pungkas Heri.

Sementara, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Tangsel Abdul Rozak menyampaikan bahwa toleransi, moderasi dan kerukunan sudah berjalan di Tangsel. Sehingga, dalam perayaan hari besar, masyarakat di Kota berjuluk Cerdas Modern dan Religius ini tetap saling menghargai satu dengan lainnya.

“Masyarakat Tangsel adalah masyarakat yang toleran, moderat dan cinta kerukunan sehingga setiap hari besar agama sesama umat beragama selalu saling menghargai, menghormati dan saling membantu. Itu untuk kelancaran perayaan agama tanpa melihat perbedaan keyakinan dan ritual yang mereka lakukan,”ujar Abdul Rozak melalui pesan singkatnya.

Kendati begitu, Rozak berharap, masyarakat dapat membudayakan toleransi, moderasi dan kerukunan hidup umat beragama di Tangsel.

Dengan begitu, Dia menegaskan, bahwa hidup rukun dan saling menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan menjadi sebagai karakter masyarakat Tangsel dan bangsa Indonesia.

“Semoga hidup saling menghargai perbedaan ini menjadi karakter masyarakat Tangsel,” tandasnya. (Ari)

 

Via Redaksi
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...