Pencairan Pinjaman 800 Miliar Pemprov Banten ke BJB Terkendala Bunga Bank
Belum Masuk Pembahasan di Internal Direksi dan Pemegang Saham Bank BJB
ATMnews.id,Serang-Rencana Pemprov Banten meminjam uang sebesar Rp800 miliar kepada Bank BJB hingga kini belum masuk dalam pembahasan di internal direksi dan pemegang saham Bank BJB. Dalam surat pengajuan pinjamannya, Pemprov Banten memberikan catatan khusus agar pinjamannya tidak dikenakan bunga bank.
Permintaan tersebut dinilai menjadi salah satu kendala lamanya proses pencairan pinjaman yang dilakukan Pemprov Banten. Padahal dalam kondisi krisis keuangan seperti sekarang ini, fresh money itu menjadi sangat dibutuhkan.
“Informasi yang saya terima, para pemegang saham BJB tidak menganulir jika pinjaman yang dilakukan Pemprov Banten tanpa bunga. Sementara mereka menginginkan pinjaman Pemprov Banten tetap memakai bunga seperti pinjaman yang lainnya,” ucap Ketua Komisi III DPRD Banten Gembong R Sumedi saat dihubungi, Kamis (4/6/2020).
Gembong menambahkan, Pemprov Banten memang mempunyai saham di Bank BJB sebesar 5,7 persen. Namun kepemilikan saham itu tidak otomatis mendapat perlakuan yang khusus ketika akan melakukan pinjaman.
“Pemprov Jabar saja selaku pemegang saham mayoritas, ketika mengajukan pinjaman ke bank BJB tetap diberlakukan bunga bank. Apalagi Pemprov Banten yang sahamnya minoritas,” ujarnya.
Gembang meneruskan, saat ini baru akan dibahas besaran penawaran bunga bank dari Pemprov Banten berapa persen.
“Penawaran itu wajar dilakukan oleh siapapun yang akan melakukan pinjaman. Apalagi ini pinjamannya cukup besar dan jangka waktunya pendek. Kita juga bisa melakukan penawaran bunga pinjaman,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPKAD Provinsi Banten Rina Dewiyanti saat dikonfirmasi membenarkan proses pinjaman di bank BJB belum dilakukan pembahasan di internal BJB. Hal tersebut diduga terkait permintaan Pemprov Banten berkenaan dengan masalah pemberlakuan bunga bank.
“Untuk itu kita sedang lakukan pembahasan. Jika harus tetap diberlakukan bunga bank, berapa besaran bunga yang kami tawarkan kepada Bank BJB, dengan besaran pinjam Rp800 miliar dengan tenor waktu pelunasan jangka pendek,” katanya. (Mg-Dra)