Benarkah TPA Cipeucang Aman Dari Longsor?

Hari Peduli Sampah Nasional 2020

ATMNews.id, Tangsel- Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada Kamis 21 Februari 2019 pekan lalu membuat masyarakat berpikir kembali tentang pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di masing-masing wilayahnya.

Peringatan HPSN bukan tanpa sebab, ada satu tragedi memilukan yang memengaruhi kelahirannya. Peristiwa itu terjadi di TPA Leuwigajah, Cimahi, Bandung, Jawa Barat, pada 21 Februari tahun 2005 silam. Dimana terjadi ledakan hebat disertai longsor, hingga mengakibatkan sekira 157 warga sekitar tewas.

Kelalaian pengelolaan sampah itu, tak hanya menyebabkan korban jiwa. Banyak pemukiman warga mengalami rusak berat hingga harus direlokasi. Bahkan yang tak kalah dramatiknya lagi, tragedi TPA Leuwigajah menyisakan trauma mendalam para korban selamat.

Siapapun tentu tak mau kejadian itu terulang. Fasilitas TPA harus dibangun dan dioperasikan secara tepat dan sesuai ketentuan yang berlaku, guna menghindari dampak yang tak diinginkan.

Peristiwa TPA Leuwigajah bisa saja terjadi di Kota Tangsel. TPA Cipeucang milik Pemkot Tangsel kondisinya sudah mengkhawatirkan. Namun hal tersebut dibantah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Tangsel, Toto Sudarto.

Saat ini volume sampah di Kota yang berpenduduk sekira 1,6 juta jiwa itu mencapai 970 ton per hari.

“Kita tidak harapkan seperti itu (peristiwa TA Leuwigajah-red),” kata Toto saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di Gelanggang Seni dan Budaya Amphitheater, Jaletreng Riverside, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Rabu (26/2/2020).

Menurutnya, untuk mengurangi sampah di Kota Tangsel, pihaknya telah menyiapkan 290 Bank Sampah. “Target kami nanti adalah satu RW satu Bank Sampah, maka apabila ada 600 RW maka akan ada 600 bank sampah,” ujarnya.

Toto mengklaim, tahun 2019-2025 pengurangan sampah sebanyak 30 persen harus dilakukan oleh masyarakat. Sisanya, 70 persen penanganan sampah dilakukan DLH Tangsel.

“Dari 30 persen atas prakarsa penggiat lingkungan, Alhamdulillah kita sudah mencapai 10 persen RPJMD dari target kami, mudah-mudahan di kemudian hari kita bisa mencapai angka 30 persen sampai 2025,” terangnya.

Kemudian, sambung Toto, Kota Tangsel memiliki 290 bank sampah. Hasil penimbangan anggota, tahun 2019 dihasilkan dana mencapai Rp 3 miliarh.

“Bisa dibayangkan pak kalau dari 290 bank sampah yang ada, sudah dihasilkan Rp 3 miliar. Bagaimana kalau semua RT punya Bank Sampah, dihitung saja sendiri,” sembari mengatakan TPS3R yang aktif, ada 37 dari 54 kelurahan. (Sugeng)

 

Via Editor
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...