Pulang Dari Jakarta, Belasan Warga Kota Serang Diperiksa
Dipantau Puskesmas
ATMnews.id, Serang – Mendapat laporan dari warga, Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi didampingi Kepala Puskesmas KilasahTety Mulyati meninjau 17 orang warga Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, yang baru pulang dari Jakarta.
Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengatakan, pengecekan suhu tubuh ini atas banyaknya permintaan warga Bendung, Kecamatan Kasemen, melalui media sosial, tentang warganya yang mayoritas bekerja di Jakarta yang pulang kampung halamannya.
“Nanti setelah diperiksa ada hasilnya, kami ikuti prosedurnya,” katanya, Selasa, (31/3/2020).
Budi berharap pencegahan penyebaran virus corona ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. “saya harap juga masyarakat bisa hidup bersih pemerintah hadir agar mereka tidak panik, ini menjawab agar masyarakat tidak resah karena ketika disemprot merasa nyaman dan semoga imun daya tahan tubuhnya bisa meningkatkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kilasah Tety Mulyati mengatakan, Dari hasil pemeriksaan, Belasan orang tersebut dinyatakan aman. Dimana setelah tes suhu tubuh, tidak ada yang memiliki suhu tubuh mencapai 38 Celcius, dan tidak ada keluhan batuk dan pilek.
“Kita cek pake termoter suhu tubuh rata-rata 36,5 dan 37. Mereka semua normal semua tidak ada keluhan batuk dan pilek,” katanya.
Tety mengatakan, dari 17 orang tersebut rata-rata tinggal di Mangga Dua, Jakarta bekerja di perusahaan dan juga sebagai penjual. Dan tidak mungkiri juga bahwa warga yang pulang dari Jakarta akan terus bertambah.
“Jadi masih banyak yang datang dari jakarta , ini baru satu RT saja. Kita terus melakukan pengawasan selama 14 hari ke depan. Jika 14 hari kedepan gejala covid, kita anjurkan untuk isolasi mandiri, setiap hari di pusmeskas ada dua dokter dan setiap hari kita pantau terus,” terangnya.
Sebelumnya diketahui, berdasarkan data dari Puskesmas Kilasah, saat ini sudah mencatat ada 5 orang yang masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Kami menghimbau 17 warga bendung untuk mengisolasi secara mandiri, menjaga kebersihan kita tidak berikan obat. Kita hanya berikan orang hanya kepada yang datang ke puskesmas saja dengan beberapa gejala,” ujarnya. (Aden)