Perahu Otok-otok, Mainan yang Tak Bisa Ditiru Cina

Mainan Jadul yang Masih Bertahan

ATMnews.id, Tangsel- Seorang pria tua duduk di depan sebuah baskom berisi air. Sambil menunggu dagangannya ada yang menawar, ia membersihkan dan memasukan sebuah kapas ke dalam seng berbentuk kapal laut.

Pria asal Cirebon bernama Karyo ini (60) sudah puluhan tahun menjual mainan perahu otok-otok. Kids zaman now mungkin tak terlalu mengenal mainan jadul ini. Mainan sederhana terbuat dari besi tipis ini memag kalah pamor dengan playstation ataupun gadget dikalangan anak-anak zaman sekarang.

Padahal mainan ini diakui Karyo ciptaan anak bangsa yang tak bisa ditiru Cina. Mainan yang dibuat keponakan Karyo ini pernah diekspor ke Cina.

“Saat ekspor ke Cina masih belum seutuhnya menjadi satu bentuk perahu. Orang Cina disana katanya gagal menyetel suara perahu agar berbunyi. Saat dipraktekkan orang Cina, perahu ini jalan diatas air, tapi ngga bunyi. Akhirnya keponakan saya itu ekspor kesana dalam bentuk sudah jadi perahu,” katanya ditemui tengah berjualan di Tandon Ciater, Serpong, Kota Tangsel.

Karyo menjelaskan perahu otok-otok bisa berputar mengelilingi air di bak dengan kapas yang telah menempel kemudian ditetesi minyak goreng agar api hidup dan berjalan.
Namun untuk bagian nyetel suaranya itu khusus orang tertentu yang paham pembuatan mainan tersebut.

“Kalau bunyi tok-otok, berarti perahu ini berhasil, tapi kalau ditiup ngga bunyi berarti itu gagal menyetel bunyinya,” ujarnya.

Kerajinan perahu otok-otok yang diproduksi di Jemaras, Kecamatan Klangenan, Cirebon hingga kini masih dipasarkan ke berbagai daerah. Salah satunya ke Pulau Kalimantan dengan kemasan.

“Pernah dapat orderan dari sekolah di Ciputat dan Bintaro hingga dua kodi untuk belajar praktek pembuatan perahu,” terangnya.

Karyo pun berharap mainan yang tak bisa ditiru Cina ini bisa diminati anak zaman sekarang. Karyo juga menyadari jika kemajuan teknologi bisa dihindari. Namun, perahu otok-otok bisa terus bertahan dan tak hilang ditelan zaman.

“Anak zaman sekarang permainannya sudah beralih ke teknologi. Seperti handphone dan PS (playstation),” tandasnya. (Sugeng)

 

Via Redaksi
Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...