Dampak Wabah Corona, Ekonomi Berpotensi Tembus Minus 0,4 Persen

Menkeu Siapkan Skenario

ATMnews.id, Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebutkan wabah virus corona berdampak buruk terhadap ekonomi Indonesia. Diperkirakan, perekonomian Indonesia bisa mengalami kontraksi sangat dalam.

“Pertumbuhan ekonomi kita perkirakan berdasarkan perkiraan BI, OJK dan LPS, kita perkirakan akan turun ke 2,3%, bahkan yang terburuk bisa negatif 0,4%,” katanya melalui telekonferensi pers, Rabu (1/4/2020).

Menkeu menjelaskan, merosotnya pertumbuhan ekonomi akibat konsumsi rumah tangga, investasi dan konsumsi pemerintah yang turun. Menurut catatannya, ekonomi rumah tangga berpotensi turun hingga 1,6 persen. Kemudiam konsumsi pemerintah sedang dipertahankan tetapi memperlebar defisit.

“Konsumsi rumah tangga diperkirakan turun 3,2% hingga 1,6%, konsumsi pemerintah kita coba pertahankan di 6,83% sampai 3,73% karena itu defisitnya meningkat, investasi akan merosot dari yang kita perkirakan tumbuh 6% hanya akan 1% atau bahkan -4%,” jelasnya.

Selain itu, ekspor juga diprediksi mengalami pertumbuhan yang lebih dalam -14% hingga -15,60%. Kemudian impor tumbuh -14,50% hingga -16,65%.

Untuk itu, Sri Mulyani tengah menyiapkan skenario terburuk. Menurutnya, hal itu perlu dipersiapkan guna menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk dampak sosial dan keuangan.

“Langkah yang dilakukan dari diagnosa perekonomian global yang negatif adalah ancaman terhadap sektor keuangan dalam bentuk capital outflow, tekanan pasar modal, surat berharga dan ekskalasi masih tajam,” paparnya. (Irur)

Disarankan Untuk Anda
Komentar
Loading...