Hak Interpelasi Bank Banten, Mahasiswa Bawakan Keranda Mayat Ke Gedung DPRD
Kecewa Hak Interpelasi Ditunda
ATMnews.id,Serang-Mengaku kecewa atas ditundanya Hak interpelasi tekait merger Bank Banten ke Bank BJB dan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang membawa keranda mayat dan melemparkan Tomat Busuk ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Jum’at (27/06/2020).
Koordinator Aksi Muhamad Soleh mengatakan, masa aksi membawa Keranda mayat serta melemparkan tomat busuk sebagai wujud nyata dari matinya serta busuknya kinerja DPRD Provinsi Banten, lantaran enggan melanjutkan Hak Interpelasinya terkait merger Bank Banten dan pemindahan RKUD yang dilakukan Gubenur Banten Wahidin Halim.
“Yang kami bawa hari ini bisa diartikan sebagai matinya keberanian DPRD Banten tidak mau melanjutkan Hak Interpelasi kepadan Gubenur Banten,” ucap Soleh.
Mahasiswa juga menduga ditundanya hak interpelasi diakibatkan taburan beras disebabkan beras yang disalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari bjb kepada setiap anggota Dewan menjadi kunci sukses membungkam anggota DPRD Provinsi Banten untuk menunda hak Interpelasi.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Serang Faisal Dudayef Payumi Padma mengatakan dirinya kecewa atas sikap para anggota DPRD yang kendor terhadap hak interpelasi.
“Saya kecewa atas ditundanya hak interpelasi kepada Gubernur Banten. Apa ada karena taburan beras sehingga dewan enggan melanjutkan hak interpelasinya?.” Katanya.
Dirinya menjelaskan, pentingnya hak interpelasi karena disitulah Gubenur Banten dapat menjelaskan kepada masyarakat melalui para anggota DPRD terkait pemindahan RKUD dan merger Bank Banten ke Bank BJB ditengah Pandemi Covid-19.
“Hak interpelasi itu jangan kendor, disinilah seharusnya Gubenur Banten dapat menjelaskan secara detail terkait dirinya memindahan RKUD dan merger Bank Banten ditengah Pandemi,” katanya
Lanjut Ketua Umum Korps HMI-Wati (Kohati) HMI cabang Serang Iis Solihat berharap, kepada legislatif mampu bersikap tegas dan menjaga komitmen nya dalam menjalankan fungsinya sebagai legislator.
“Bapak-bapak dan ibu-ibu harus mampu menjaga komitmen nya dalam menjalankan fungsinya salah satunya Pengawasan,” tegas Iis. (Mg-Dra)