Lockdown Dibuka, Warga Yunani Mulai Beribadah di Gereja
Kasus Covid-19 Menurun
ATMnews.id, Jakarta-Setelah berminggu-minggu berdiam diri di rumah. Akhirnya, warga Yunani bisa kembali beribadah di gereja setelah pemerintah mencabut larangan berkumpul karena tingkat penularan virus corona (Covid-19) mulai turun.
Warga Yunani telah diam di rumah selama berminggu-minggu saat pemerintah memberlakukan pembatasan sosial. Bagi para jemaat yang berkumpul di halaman Gereja Ayios Spiridonas di Piraeus, beribadah pada Minggu pagi itu merupakan momen spesial. Selama ibadah berlangsung, irama liturgi dari paduan suara disiarkan dengan pengeras suara sampai terdengar ke pelabuhan.
“Saya tidak dapat menggambarkan perasaan ini. Setelah dua setengah bulan karantina, kami bisa ke gereja lagi,” kata Stella Kasimati (76 tahun) dikutip Republika.co.id, Minggu, (18/5/2020).
“Kami diperbolehkan mengikuti kembali kegiatan yang lama kami tinggalkan selama dua setengah bulan, yaitu pergi ke gereja dan mengikuti perjamuan kudus,” tambahnya.
Umat Kristiani di Yunani tidak hanya kehilangan momen ibadah mingguan di gereja selama karantina. Mereka juga harus merayakan Hari Paskah, yang jatuh pada 19 April di rumah.
Karantina wilayah di Yunani berlaku sejak pertengahan Maret. Saat gereja kembali dibuka, bangku panjang diganti dengan kursi-kursi yang ditempatkan di dalam dan halaman gereja guna menerapkan aturan jaga jarak antarjemaat. Masing-masing kursi ditempatkan dalam jarak dua meter dan selotip berwarna merah dan putih ditempelkan di halaman gereja guna membantu warga jaga jarak.
Tidak hanya itu, sarung tangan sekali pakai dan cairan antiseptik juga tersedia di pintu masuk gereja. Beberapa orang mencium patung orang suci di gereja, tradisi yang banyak dilakukan oleh umat Kristiani Ortodoks di Yunani.
Pengurus gereja, Petros Anagnostakis, (74 tahun) mengatakan persiapan membuka kembali rumah ibadah itu berlangsung sekitar satu minggu. “Hari ini adalah perayaan luar biasa, kami gembira dan terharu, ini perayaan luar biasa bagi kami,” ucapnya.
Sementara itu, para pengunjung gereja bersama-sama membaca Pengakuan Iman kepada Tuhan dan Yesus. Jumlah pasien positif dan korban jiwa akibat Covid-19 di Yunani lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Catatan per Sabtu (16/5/2020) menunjukkan 2.819 orang positif tertular virus dan 162 orang di antaranya meninggal dunia.
“Bagi saya, ini merupakan suatu keajaiban. Di Yunani tidak banyak korban jiwa dan orang yang sakit. Aku percaya itu karena pertolongan Tuhan,” ujarnya. (Rizki)