Studi: Virus Corona Dapat Mati di Suhu 56 Derajat
AKan Mati dalam Waktu 30 Menit
ATMnews.id, Jakarta – Sebuah studi dari riset Epidemiologist, virus corona (COVID-19) memiliki kelemahan dan bisa dibasmi. Sebuah studi menyebutkan, virus corona tidak bisa bertahan hidup dalam suhu panas 56 derajat celcius. Panasnya suhu membuat virus corona akan mati dalam waktu 30 menit.
Dengan fakta tersebut, berjemur di bawah terik matahari menjadi cara ampuh untuk membunuh virus corona. Selain mati dalam suhu panas yang tinggi, virus corona juga bisa dibunuh dengan campuran ether, 75 ethanol, desinfektan yang mengandung klorin dan asam peroksiasetat.
Virus Corona sensitif terhadap pemanasan sehingga bisa lumpuh bila berada di suhu 56 derajat celcius. Virus corona tidak bisa berkembangbiak bila berada di luar sel inang atau ketika berada di tempat terbuka yang memiliki suhu 56 derajat celcius.
Melansir dari SINDOnews, virus ini pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1960, dan hingga sekarang telah diidentifikasi tujuh human coronavirus (HCov) termasuk MERS, SARS dan nCoV. Seperti SARS dan MERS, nCoV juga berasal dari hewan.
Virus corona ini tidak lebih berbahaya dibandingkan oleh MERS, SARS dan flu burung. Pada MERS tingkat kematian sebesar 30 %, SARS 10% dan flu burung 80%. Tingkat kematian karena pneumonia sekitar 2%, sama dengan nCoV.
Sebagai langkah awal mengenali virus melalui taksonominya, Badan kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan nama resmi virus corona dan penyakit yang disebabkan virus tersebut. Secara resmi, nama virus korona disebut dengan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), sementara penyakit yang muncul disebut dengan Covid-19.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau masyarakat untuk menggalakkan pola hidup bersih sehat (PHBS) karena karakter virus corona stabil pada suhu rendah dan beku untuk periode tertentu. Selain rajin mencuci tangan, berjemur di tempat yang panas, masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan makanan dan praktik keamanan makanan yang baik dapat mencegah penularannya melalui makanan.
Pakar Penyakit Menular dari Brown University Dr. Marguerite Neill, mengungkapkan kebanyakan orang jatuh sakit lima hingga tujuh hari setelah terpapar coronavirus. Tetapi gejalanya dapat muncul hanya dalam dua hari atau sebanyak 14 hari. Penularan flu berkurang dalam cuaca panas setiap tahun, dan virus corona muncul di musim dingin dan dihilangkan pada Juni berikutnya. (hisyam)