Fogging Gratis se-Banten, Warga: Chikungunya-DBD dan Covid-19 Sama Bahayanya!

Fogging Gratis se-Banten

ATMNews.id, Banten – Semua pihak tertuju Corona Virus Deases (Covid) 19. Nyaris terlupakan perihal dampak musim penghujan saat ini, yakni karena sudah merebaknya nyamuk aedes agypti.

Sejumlah orang menyebut masyarakat dan pemerintah tidak mesti fokus ke persoalan Covid-19 saja. Pasalnya, penyakit demam berdarah dan chikungunya juga tidak kalah mengkhawatirkan dengan Covid-19.

Aedes agypti disebut sebagai faktor pencetus chikungunya dan demam berdarah. Jenis nyamuk ini kerap menimbulkan kematian. Dan saat ini setelah virus corona merebak, tidak sedikit warga yang sudah menderita demam berdarah dan chikungunya.

Terkait bantuan program fogging gratis, menurut Wahyu warga Bulak Santri, Karang Tengah, Kota Tangerang sangat terbantu karena sengatan nyamuk aedes aegypti dianggap membahayakan keselamatan jiwa.

“Maka saya dan warga mengucapkan terimakasih kepada hamba allah yang gak mau menyebutkan identitas tapi mau memberikan program gratis fogging,” tukas Wahyu di lokasi fogging, Kamis (30/4/2020).

Jadi kata Wahyu Hidayat, selain rumah ibadah, ratusan kepala keluarga juga mendapat program fogging.

“Mudah-mudahan fogging gratis ini bisa menularkan positif kepada warga yang mampu lainnya agar melakukan hal sama,” pungkasnya.

Sementara Misbah (48) warga Pasir Gadung, Taktakan, Kota Serang mengaku sempat mengajukan penyemprotan ke pihak kecamatan setempat. Tetapi hingga kini belum terealisasi. Karena sebagai ketua lingkungan ia ingin mengantisipasi penyakit demam berdarah atau chikungunya.

Sayangnya meski kerap diajukan setiap tahun tetapi belum juga direalisasi pemerintah setempat.

“Alhmdulilah ada penyemprotan gratis. Masalahnya kami sudah minta supaya kampung kami disemprot ke kecamatan tapi hingga sekarang belum terlaksan,” ucap Misbah, Jumat (1/5/2020).

Seperti diketahui bahwa warga Pasir Gadung Elor, Pasir Gadung Tengah, Pasir Wadas, Kecamatan Taktakan, Kota Serang berada di wilayah dengan kontur gunung dan berbukitan.

Meski demikian akses wilayah yang berdekatan dengan TPSA Cilowong tersebut sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. (aip/hisyam)